.webp)
"Ada empat pelaku yg sudah kita amankan. Proses penyidikan masih berjalan," ujar Kasat Reskrim Polresta Malang Kota AKP Bayu Febriyanto Prayoga kepada wartawan di Mapolresta, Jumat (2/8/2022).
Bayu menyebut empat terduga pelaku yang diamankan kini sudah berstatus tersangka. Sebelumnya mereka menjalani pemeriksaan maraton pasca adanya video perundungan yang menimpa korban.
"Empat pelaku yang diamankan statusnya tersangka," tegas Bayu.
Keempatnya dijerat Pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman tiga tahun enam bulan penjara.
"Untuk perkara ini menurut sistem UUD peradilan anak, gak bisa ditahan. Karena ancaman di bawah 7 tahun dan usia di bawah 14 tahun," urainya.
Menurut Bayu, pihaknya telah memintakan visum bagi korban untuk mengungkap adanya luka yang dialami akibat aksi perundungan tersebut. Sejauh ini, secara kasat mata belum terlihat adanya luka.
"Secara kasat mata tidak terlihat (lukanya) visum sudah dilakukan, cuma hasil belum diambil," tandasnya.
Bayu menjelaskan, trauma healing tengah dijalankan untuk memberikan pendampingan terhadap korban. Karena dinilai kasus yang dialami mempengaruhi kondisi psikologi korban.
"Sesuai arahan dari Bapak Kapolresta Malang Kota sudah dibentuk tim trauma healing. Utamanya untuk mendampingi korban," pungkasnya.
Dalam penyelidikan juga terungkap, lokasi perundungan terjadi di rumah salah satu pelaku yang berada di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Para pelaku sebelumnya mengajak korban datang untuk bermain game online.
(iwd/iwd)
