Nenek mana yang tidak sakit hati saat melihat cucunya ditemukan dengan kondisi mengenaskan. Sang nenek tak menyangka menemukan cucunya dengan kondisi sekujur badan dipenuhi memar. Balita berinisial RA (3) ini diduga dianiaya oleh tetangga, yang menjadi orang tua angkatnya.
Balita asal Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar ini menjadi anak angkat pelaku lantaran sang ibu berjuang menjadi pekerja migran. Akhirnya, sang balita harus dilarikan ke RSUD Ngudi Waluyo Blitar karena luka-lukanya.
Kepala Dusun Pasirharjo, Samsul mengungkapkan, RA ditemukan dalam keadaan yang memprihatinkan oleh neneknya. Awalnya, sang nenek membesuk RA di rumah orang tua angkatnya. Saat tiba di sana, sang nenek menemukan RA dalam kondisi terlantar dengan makanannya di samping kamar mandi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Neneknya datang ke sana, rencananya mau dibawa ke posyandu. Tapi ternyata RA ditemukan dalam kondisi tidak wajar di dekat kamar mandi. Kemudian langsung dibawa ke rumah sakit," jelas Samsul.
Namun, tetangga yang menjadi orang tua angkat RA menyebut bekas memar ini akibat RA yang terjatuh. Hal ini memantik kecurigaan sejumlah tetangga.
"Iya ada beberapa luka di bagian wajah dan tubuh. Warga sebelumnya curiga, tapi yang mengasuh itu bilang kalau RA itu jatuh," ujar Samsul.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Tika Pusvita Sari mengatakan, pihaknya sudah menerima aduan terkait kasus dugaan penganiayaan oleh orang tua angkat balita itu. Namun, pihaknya belum memintai keterangan lebih lanjut, karena nenek balita itu masih menemani korban.
"Belum ada penahanan, tapi kami sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Termasuk nanti meminta keterangan dari pihak-pihak terkait," terang Tika.
Tika menjelaskan, korban merupakan anak dari CDC (39) yang berstatus single parent. Saat ini, ibu korban tengah berada di penampungan sebelum berangkat menjadi pekerja migran atau TKI.
Karena ibunya akan bekerja di luar negeri, korban kemudian diminta untuk diadopsi oleh tetangganya, NH dan TB.
"RA ini diminta NH dan TB untuk diadopsi, karena tidak punya anak. Ibunya pun setuju, karena akan berangkat ke luar negeri jadi TKI. Jadi balita ini berada di tempat NH selama sebulan terakhir," imbuh Tika.
(hil/fat)