Pemilik Kenjeran Water Park Surabaya, Soetiadji Yudho mengatakan, insiden perosotan ambrol tak pernah terjadi sebelumnya. Soetiadji menyebut jika perosotan ambrol itu juga disebabkan karena kelalaian pengunjung. Ia juga menepis hasil labfor Polri yang menyebut perosotan lapuk dan kurang perawatan.
"Belum pernah (terjadi) sama sekali. Itu overload di 1 potong fiber, yang meluncur kan harus satu per satu. Itu (operator) sudah dilakukan dan sudah SOP. Kok bisa terjadi tumpukan? Karena ada pengunjung yang menyetop, ya karena guyonan lah, lalu terjadi tumpukan 17 (orang) di 1 titik," kata Soetiadji, Senin, (29/8/2022).
Soetiadji menjelaskan, pihaknya selalu memperhatikan dan mengkroscek segala persiapan. Terutama, setiap akan dibuka untuk umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum operasi dikontrol, saya takutnya kalau sabotase, misalnya diberi paku, beling, dan lain-lain, kalau orang lain lewat kan bahaya," ujarnya.
Ia kemudian enggan disalahkan dalam kasus perosotan ambrol. Sebab, dirinya membeli perosotan air itu langsung dari produsennya di Kanada.
"Kan bukan saya yang buat, itu kan waktu masuk sudah dinilai dan evaluasi, kan itu gak diulang-ulang perbaikan setiap tahun, tapi pasti kami lakukan perawatan," tuturnya.
Sebagai informasi, belasan orang menjadi korban perosotan Kenjeran Water Park (Kenpark) ambrol setinggi 8 meter. Insiden itu terjadi pada Sabtu, 7 Mei 2022.
Polisi menetapkan 3 orang tersangka karena dinilai bertanggug jawab atas peristiwa tersebut. Mereka adalah Manager Operasional berinisial SB, General Manager berinisial PS dan Soetiadji Yudho selaku pemilik Kenpark.
(abq/dte)