Dinas Sosial (Dinsos) Sampang mendalami raibnya saldo ATM milik sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) setelah diserahkan ke pendamping. Dinsos sudah memanggil pendamping PKH yang diduga mencairkan dana bantuan tanpa sepengetahuan KPM.
"Pendamping sudah kami panggil kemarin (Senin 21/8) Untuk menyampaikan benar atau tidaknya raibnya bantuan milik sejumlah KPM di desa tepatnya bertugas," kata Kepala Dinas Sosial Sampang, Moh Fadli kepada detikJatim, Kamis (25/8/2022).
Selain memanggil pendamping, dinsos mengaku melakukan investigasi langsung ke KPM PKH dan juga kepala desa setempat. Sayangnya dinsos merahasiakan hasil pemanggilan dan investigasi di Desa Pajeruan Kecamatan Kedundung tersebut dengan alasan tidak memiliki kewenangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meskipun sebelumnya kami sudah mengantongi laporan dari berbagai elemen masyarakat, kami tetap Mencari fakta di Lapangan agar laporan kami akurat bukan fitnah. Sudah kami catat, semuanya nanti diberikan ke Kemensos," ungkapnya.
Saat ditanya soal sanksi, Fadli menegaskan Dinsos tidak memiliki kewenangan memberikan sanksi. Hal itu karena bukan kewenangannya. Dinsos sebatas memberikan pengawasan dan pembinaan terhadap tenaga pendamping PKH.
"Untuk hasilnya apa, dan seperti apa sanksinya kami tidak punya kewenangan di ranah itu. Yang pasti dalam waktu dekat, 1 atau 2 hari ini kami akan kirimkam hasil investigasi tim kepada kemensos, " tandasnya.
Sebelumnya saldo bantuan sosial (Bansos) dana keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (KPM PKH) milik warga Desa Pajeruan, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, raib. Hilangnya saldo tersebut diduga dilakukan oknum pendamping PKH. Sedangkan NH, pendamping PKH yang dituding melakukan penggelapan dana milik keluarga penerima manfaat (KPM) mengatakan hal itu tidak benar.
"Jadi sebetulnya gak ada masalah karena pencairan baru selesai kemarin (Kamis, 18/8) sore. Dengan nominal sesuai di rekeningnya masing-masing. Kamis pagi kemaren uang sudah sampai KPM lewat klebun (Kepala desa) dan ketua kelompok," ujar NH
NH mengakui adanya kesalahpahaman dengan beberapa keluarga penerima bantuan PKH pada saat itu. Menurut NH, persoalan tersebut sudah diselesaikan. Sebab uang tersebut tidak hilang, melainkan terselip di dusun lainnya sehingga saat pencairan tidak ada.
"Uang dan ATM sudah ada di KPM yang bersangkutan. Uangnya itu keikut ama dusun yang satunya dan kemarin (Kamis 18/8) pagi sudah langsung ke yang bersangkutan," kata NH.
(fat/fat)