DPR Ungkap Liarnya Isu Motif Pembunuhan Yoshua, Cinta Segi 4 hingga Perjudian

Kabar Nasional

DPR Ungkap Liarnya Isu Motif Pembunuhan Yoshua, Cinta Segi 4 hingga Perjudian

Tim detikNews - detikJatim
Rabu, 24 Agu 2022 19:43 WIB
Anggota Komisi III DPR Siti Nurizka Puteri Jaya (Dok. Channel Youtube DPR)
Anggota Komisi III DPR Siti Nurizka Puteri Jaya (Dok. Channel Youtube DPR)
Surabaya -

Spekulasi liarnya sepkulasi pembunuhan berencana Brigadir Yoshua disoroti anggota Komisi III DPR RI, Siti Nurizka Puteri. Hal ini diungkapkan saat rapat dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Belum munculnya motif pembunuhan Brigadir J, Pak Kapolri, ini membuat spekulasi masyarakat yang begitu luas dan begitu liar," kata Siti dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta Pusat seperti dilansir detikNews, Rabu (24/8).

Awalnya, Siti menyoroti soal dugaan pelecehan seksual yang dialami oleh istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. Namun pada akhirnya semua tertipu dengan motif tersebut. Putri pun dijadikan tersangka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di pertama adanya pelecehan. Yang semua masyarakat Indonesia terkena prank-nya begitu," tuturnya.

Kemudian, Siti mengungkit pula soal isu cinta segiempat yang menjadi motif kasus ini. Selanjutnya ada narasi soal motif perjudian.

ADVERTISEMENT

"Lalu muncul lagi terkait cinta segiempat. Atau ada lagi muncul LGBT. Lalu berlabuh ke perjudian. Dan mungkin bahkan sampai kasus ke almarhum dipertanyakan lagi," ungkapnya.

Siti meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berbicara soal kejelasan motif ini.

"Di sini saya selaku anggota DPR, mewakili masyarakat Indonesia, ingin kejelasan motif yang sesungguhnya diberikan ke masyarakat Indonesia untuk di-statement-kan oleh Bapak Kapolri," tuturnya.

Menurutnya, wajar jika masyarakat berspekulasi terkait kasus ini. Sebab, belum ada motif yang jelas.

"Publik sangat wajar berspekulasi. Dikarenakan belum ada motif yang jelas. Di sini mungkin ada Kapolri bisa memberi kejelasan agar bola liar tidak menjadi lebih panjang lagi," ujarnya.




(abq/iwd)


Hide Ads