5 Orang Ngaku Wartawan Dilaporkan Polisi Karena Memeras Sekolah di Bangkalan

5 Orang Ngaku Wartawan Dilaporkan Polisi Karena Memeras Sekolah di Bangkalan

Kamaluddin - detikJatim
Senin, 22 Agu 2022 03:03 WIB
pelapor, suhul anam
Pelapor, Suhul Anam (Foto: Kamaluddin)
Bangkalan -

Dugaan pemerasan dilakukan oleh lima orang mengaku sebagai wartawan di Bangkalan. Mereka meminta sejumlah uang kepada salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tanah Merah.

Salah satu warga setempat yakni Suhul Anam sekaligus pelapor mengatakan dugaan aksi pemerasan itu dilakukan oleh lima orang yang mengaku sebagai wartawan. Mereka pihak sekolah melakukan pungli pembelian buku Lembar Kerja Siswa (LKS).

"Padahal, pembelian buku tersebut telah disepakati oleh wali murid. Selain itu, pembelian buku tidak menyalahi aturan yang ada," ujar Suhul kepada wartawan, Minggu (21/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suhul mengatakan lima orang tersebut terus melakukan pemberitaan tudingan pungli tersebut. Tak hanya itu, mereka juga melobi kepala sekolah dan koordinator wilayah (Korwil) di Kecamatan Tanah Merah agar mereka membayarkan sejumlah uang agar pemberitaan tak dilanjutkan.

"Lima oknum ini tawar menawar dan mematok harga Rp 5 juta. Karena pihak korwil dan kepsek keberatan, lalu mereka menurunkan harga di Rp 2,5 juta," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Suhul menilai kasus pemerasan seperti itu tidak hanya terjadi sekali. Ia mengaku sempat mendapat keluhan serupa yang dilakukan oleh yang lain di sekolah lain di Bangkalan.

"Kami laporkan ini agar pemerasan ini tidak terjadi terus menerus dan menjadi pelajaran agar pihak sekolah maupun korwil harus berani melaporkan jika terdapat pemerasan serupa," jelas Suhul.

Suhul mengatakan lima orang tersebut berinisial JM, AL, MD, RB dan IW. Suhul menyebut mereka yang mengaku wartawan itu juga tidak bernaung di bawah perusahaan pers yang memiliki badan hukum yang jelas.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Bangkit Dananjaya membenarkan adanya laporan tersebut. Kini pihaknya tengah melakukan penyelidikan dan akan segera memanggil pihak terkait.

"Masih kami lidik dan selanjutnya memanggil pihak-pihak terkait untuk meminta keterangan," kata Bangkit.




(iwd/iwd)


Hide Ads