Selain Sodomi, Pejabat Kejari Bojonegoro Diduga Juga Langgar Kode Etik

Selain Sodomi, Pejabat Kejari Bojonegoro Diduga Juga Langgar Kode Etik

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Kamis, 18 Agu 2022 18:48 WIB
Asisten Pengawasan Kejati Jatim Edi Handojo bersama petugas lain saat berada di Polres Jombang
Asisten Pengawasan Kejati Jatim Edi Handojo. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Jombang - Kasus sodomi yang dilakukan pejabat Kasi Barang Bukti Kejari Bojonegoro berinisial AH saat ini diproses Polres Jombang. Di lain sisi, Kejaksaan juga sedang memproses dugaan pelanggaran kode etik.

Asisten Pengawasan Kejati Jatim Edi Handojo mengatakan, terdapat tim tersendiri yang nantinya akan memeriksa AH terkait pelanggaran kode etik sebagai jaksa.

"Kami sendiri juga sudah mengambil pemeriksaan kode etik, kalau kami secara etik pelanggaran disiplin. Cuma ini saya belum bertemu tim karena tim masih melakukan pemeriksaan," kata Edi kepada wartawan di Mapolres Jombang, Kamis (18/8/2022).

Untuk sementara waktu, lanjut Edi, AH sudah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kasi Barang Bukti Kejari Bojonegoro. Menurutnya, penonaktifan AH untuk memudahkan proses hukum.

"Penonaktifan perintah dari pimpinan kan untuk mempermudah proses. Apabila nanti keluar surat perintah penahanan dari kepolisian, kami akan berhentikan sementara. Berhenti sementara statusnya sebagai pegawai," terangnya.

Apabila terbukti bersalah melakukan pencabulan, kata Edi, AH bakal dipecat.

"Bisa sampai sanksi apabila persidangan putus ya pemecatan," tandasnya.

AH ditangkap polisi karena dugaan menyodomi remaja laki-laki berusia 16 tahun di Hotel Sentral, Jalan Gus Dur, Jombang dini hari tadi sekitar pukul 00.30 WIB. Saat ini, AH menjalani pemeriksaan di Polres Jombang.


(dpe/dte)


Hide Ads