Jombang -
Petani di Dusun Kedungboto, Desa Balongsari, Megaluh, Jombang dikagetkan dengan penemuan mayat di dalam selang air. Mayat pria itu diperkirakan sudah tewas selama 7 hari. Hingga kini, teka-teki identitas mayat tersebut belum terungkap.
Kapolsek Megaluh Iptu Wawan Purwoko menceritakan detik-detik penemuan mayat tersebut. Mayat ini pertama kali ditemukan Sholeh (50), petani warga Dusun Kedungboto sekitar pukul 05.00 WIB.
Saat itu, Sholeh hendak mengairi sawah di dusun yang sama. Namun, air yang biasa dialirkan dari sungai besar ke persawahan menggunakan selang plastik di sepanjang saluran irigasi tersumbat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhirnya, Sholeh menelusuri penyebab tersumbatnya selang air warna biru dengan diameter sekitar 100 cm tersebut.
"Saksi (Sholeh) menemukan di ujung selang terpal menggelembung, lalu dia membukanya dengan sabit untuk mengetahui sumber sumbatannya. Setelah dibuka, ternyata ada mayat di dalamnya," kata Wawan kepada wartawan, Kamis (11/8/2022).
Lalu, Sholeh pun bergegas melaporkan penemuan mayat itu ke pemerintah desa setempat. Kabar penemuan mayat sontak membuat heboh warga Dusun Kedungboto.
Mayat dievakuasi (Foto: Dok. Polsek Megaluh) |
Mereka berdatangan ke lokasi karena penasaran. Anggota Polsek Megaluh juga tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP setelah menerima laporan dari Pemerintah Desa Balongsari.
Wawan menjelaskan, pihaknya tidak menemukan identitas mayat pria ini. Korban sulit dikenali karena kondisi mayat sudah rusak. Mayat pria ini memakai baju takwa warna hijau dengan garis-garis warna hitam, celana coklat, dan jam tangan hitam.
"Usianya kami perkirakan 50 tahun, meninggalnya sudah lebih dari 7 hari," jelasnya.
Setelah melakukan olah TKP dan menggali keterangan dari para saksi, polisi mengevakuasi mayat pria ini ke RSUD Jombang.
"Ciri-ciri mayat kami sebarkan secara luas agar masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya bisa langsung melapor ke kami," imbuh Wawan.
Tak hanya itu, Wawan mengatakan kondisi mayat pria di dalam selang air itu dalam kondisi sudah membusuk dan rusak. Begitu pula wajah korban. Sehingga tidak bisa dikenali.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan tenaga kesehatan Puskesmas Megaluh di lokasi, kondisi mayat sudah rusak, sudah 7 hari lebih meninggal, kulit kepalanya sudah mengelupas sehingga tengkoraknya terlihat," kata Wawan.
Kulit kepala mayat yang sudah mengelupas mengakibatkan model rambut korban juga tidak bisa diketahui. "Identitas belum diketahui, masih kami cari. Jenis kelaminnya Laki-laki, usianya sekitar 50 tahun," jelasnya.
Untuk menguak identitas mayat pria ini, Wawan telah meminta bantuan para kepala desa di wilayahnya untuk mengumumkan kepada masyarakat. Namun, sampai petang ini belum ada warga yang melapor kehilangan anggota keluarga.
"Kepala desa sudah mengumumkan, sejauh ini belum ada laporan masyarakat kehilangan anggota keluarganya," terangnya.
Polisi melakukan olah TKP (Foto: Dok. Polsek Megaluh) |
Saat ini, mayat pria misterius itu telah berada di kamar jenazah RSUD Jombang. Menurut Wawan, mayat akan diautopsi di rumah sakit pelat merah itu untuk mengungkap penyebab kematiannya.
"Autopsi sudah kami ajukan suratnya ke RSUD Jombang. RSUD Jombang sudah punya dokter ahli bedah mayat untuk visum. Biasanya langsung diautopsi untuk mengetahui penyebab korban meninggal," lanjut Wawan.
Di kesempatan ini, polisi menduga mayat yang belum diketahui identitasnya tersebut masuk ke selang setelah hanyut di sungai. Wawan mengatakan selama ini para petani di Dusun Kedungboto menggunakan selang air untuk irigasi lahan pertanian.
Air dari anak Sungai Brantas dialirkan ke selang terpal dengan diameter sekitar 100 cm tersebut tanpa menggunakan mesin pompa. Selang jumbo itu dipasang di sepanjang saluran irigasi dengan tujuan air tidak bocor.
"Kemungkinan mayat itu hanyut dari sungai mengikuti aliran air sampai masuk ke selang. Kemudian tersangkut di dalam selang," kata Wawan.
Simak Video "Sopir yang Gagalkan Penangkapan Mas Bechi Ditangkap!"
[Gambas:Video 20detik]