Penasihat Ahli Kapolri bidang Komunikasi Publik, Fahmi Alamsyah membuat keputusan mengejutkan. Dia mengajukan pengunduran diri dari jabatannya. Fahmi mundur karena namanya terseret dalam kasus kematian Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Dilansir detikNews, Fahmi diduga terlibat dalam skenario yang dibuat Irjen Ferdy Sambo terkait pembunuhan Brigadir J. Dugaan keterlibatan itu sempat ditanyakan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat konferensi pers penetapan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka, pada Selasa (9/8) kemarin.
"Jadi pertanyaan pertama (soal dugaan keterlibatan Fahmi Alamsyah) tadi kami sedang melakukan pendalaman, tim sedang bekerja," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (9/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenderal Sigit memastikan pihaknya akan menyampaikan hasil temuan ini jika ditemukan adanya bukti. Jenderal Sigit mengatakan pihaknya juga tengah mendalami kabar tersebut.
"Tentunya, apabila kita temukan, pasti kita proses," kata Sigit.
Sementara itu, Fahmi Alamsyah pun memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya usai namanya terseret-seret. Surat pengunduran diri itu disampaikan Selasa (9/8) sore kemarin.
"Ya saya secara gentle mengundurkan diri. Suratnya sudah disampaikan hari ini ke Kapolri, sore ini," kata Fahmi kepada detikNews, Selasa (9/8).
Fahmi Alamsyah mengatakan bahwa dirinya menyadari sensitifnya kasus ini. Fahmi menyayangkan namanya terseret dalam pemberitaan media, yang dinilainya seolah memposisikan dirinya menyusun skenario seolah-olah ada baku tembak.
"Karena ini isunya sensitif," ucap dia.
Fahmi pun mengaku para penasihat ahli Kapolri lainnya sempat merapatkan dirinya dan memberi rekomendasi. Fahmi mengaku tak ingin membebani Kapolri dan para penasihat ahli karena dirinya diisukan terlibat skenario baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
"Saya di penasihat ahli dirapatkan. Saya mundur karena tak ingin membebani," imbuh Fahmi.
(hse/fat)