Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Silo, Jember dua kali diserang kawanan orang tak dikenal. Sedikit demi sedikit motif penyerangan itu mulai terungkap, dan 1 terduga pelaku sudah ditahan.
Aksi itu diduga buntut kasus penganiayaan terhadap warga Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. Aksi serangan dan pembakaran itu disebut semacam pembalasan dendam warga Kecamatan Kalibaru.
"Iya memang warga Kalibaru yang menyerang Dusun sana. Tapi kami tidak tahu siapa saja yang melakukan," ujar Kapolsek Kalibaru AKP Abdul Jabbar kepada detikJatim, Kamis (4/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Polsek Kalibaru hanya melakukan pengamanan wilayah, tetapi sewaktu-waktu siap membantu jika dibutuhkan Polres Jember.
"Sejauh ini belum ada permintaan atau perintah back up atau bantuan dari Polsek Silo maupun Polres Jember," terang AKP Abdul Jabar.
Sejurus kemudian, pihak kepolisian Jember mengamankan 3 orang terkait 2 kali penyerangan di Dusun Baban Timur. Ketiganya diperiksa sebagai saksi dengan dugaan salah satu di antara mereka yang diduga kuat terlibat penyerangan.
![]() |
Hingga akhirnya pada Jumat (5/8/2022) itu, polisi memutuskan untuk menahan salah satu di antara mereka sebagai terduga pelaku dan melakukan pemeriksaan lebih intensif di Satreskrim Polres Jember.
"Saat ini kami sudah mengamankan satu terduga pelaku dari aksi teror pembakaran rumah warga Baban Timur," kata Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo, Sabtu (6/8/2022).
Terduga pelaku diketahui berinisial Z (50). Dia adalah warga Dusun Lekap, Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.
Menurut Hery, penyerangan dan pembakaran rumah warga Baban Timur itu dipicu peristiwa penganiayaan yang terjadi pada 3 Juli 2022. Saat itu, warga Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi bernama H. Suhar dianiaya Ali yang merupakan warga Padukuhan Patungrejo, Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember.
"Pelaku (Ali) saat itu juga berhasil diamankan. Namun ada pihak keluarga korban yang tidak terima dan melakukan main hakim sendiri dengan melakukan aksi balas dendam merusak dan membakar rumah dan sepeda motor milik Ali," kata Hery.
Bahkan bukan hanya rumah Ali yang menjadi sasaran tapi juga rumah warga yang lain. Termasuk rumah warga Padukuhan Dampikrejo yang masih masuk wilayah Dusun Baban Timur. Akibatnya, ada 7 rumah dan puluhan kendaraan yang rusak.
Motifnya diduga tidak hanya penganiayaan. Baca di halaman selanjutnya.
Tidak hanya penganiayaan, tapi dipicu penganiayaan
Selain penganiayaan, beredar isu bahwa penyerangan Dusun Baban Timur juga dipicu sakit hati karena para pelaku sering menjadi korban pencurian. Dugaannya karena warga Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo sering kali menjarah panenan kopi milik warga Kalibaru dan Baban sendiri.
"Informasi yang kami dapat karena selain penganiayaan juga karena adanya sakit hati atas ulah warga Baban sendiri. Sering sekali melakukan pencurian khususnya panen kopi di wilayah Kalibaru dan Baban," ujar Kapolsek Kalibaru AKP Abdul Jabbar kepada detikJatim, Jumat (5/8/2022).
OTK yang melakukan aksi pembakaran dan penyerangan itu, kata Jabbar, sebagian adalah warga Kalibaru dan sebagian lagi warga Baban sendiri.
"Sebagian warga yang menyerang itu adalah warga Kalibaru dan warga Baban sendiri," tambahnya.
Di Dusun Baban sendiri, kata Jabbar, terdeteksi ada dua kelompok warga. Warga Dusun Baban yang asli warga Jember dan Warga Dusun Baban yang merupakan pendatang dari eks Sumatra atau Lampung.
Mereka datang sejak 1998 lalu saat terjadi penjarahan di wilayah Perhutani. Mereka kemudian menetap di sana hingga saat ini. Namun seiring waktu, terjadi konflik antara warga Baban asli Jember dan Kalibaru, dengan warga Baban pendatang eks Sumatra atau Lampung.
![]() |
Konflik itu bermula dari adanya banyak aksi pencurian yang diduga dilakukan oleh warga Baban eks Sumatra atau Lampung. "Konflik itu terakumulasi sehingga terjadi hal ini," tambahnya.
Meski ada aksi penyerangan dan pembakaran susulan, kata Jabbar, sejauh ini pihaknya tidak melakukan penyekatan di perbatasan antara Kabupaten Jember - Banyuwangi itu. Hanya saja melakukan patroli seperti biasa.
Abdul menegaskan bahwa aksi tersebut berada di TKP masuk wilayah Polsek Silo, Polres Jember. Menurut Abdul, Polsek Kalibaru hanya melakukan pengamanan wilayah, tetapi siap membantu jika dibutuhkan oleh Polres Jember.
"Sejauh ini belum ada permintaan atau perintah back up bantuan dari Polsek Silo maupun Polres Jember," terang Abdul.
Memang informasi yang terjadi di wilayah Polsek Silo diduga melibatkan warga asal Banyuwangi. Hanya saja identitasnya belum pasti.
"Itu kan kewenangan Polsek Silo dan Buser Polres Jember. Kita siap membantu jika dibutuhkan. Wilayah perbatasan kita gelar patroli seperti biasa," terangnya.
Kronologi 2 kali penyerangan Dusun Baban Timur
Penyerangan di dusun itu pertama kali terjadi Sabtu (30/7). Puluhan orang memakai penutup kepala membakar rumah, motor, hingga mobil milik warga. Selain itu, para OTK juga sempat mengalungi warga dengan celurit.
Peristiwa itu terjadi Sabtu (30/7). Kabar itu baru berembus belakangan. Tokoh masyarakat Silo yang juga mantan wakil bupati Jember KH Abdul Muqiet menyampaikan kabar pembakaran penyerangan OTK ini.
"Awal informasi itu, hari Ahad kemarin itu ada acara pengajian di Dusun Tetelandarungan, Desa Mulyorejo. Di sana itu juga dekat dengan lokasi lahan perhutani yang digarap masyarakat setempat," jelasnya, Kamis (4/8/2022).
Ada 7 rumah penduduk, 2 mobil, dan 5 sepeda motor yang dibakar pada saat itu. Ternyata, penyerangan itu bukan yang kali pertama dialami warga. Sebelumnya sudah ada 1 rumah dan 2 motor yang dibakar OTK.
Warga setempat ketakutan. Mereka takut bila menceritakan apa yang sedang terjadi lantas menjadi korban berikutnya. Muqiet pun sempat menduga bahwa itu merupakan aksi premanisme.
Muqiet mengatakan polisi sudah turun tangan menyelidiki kasus itu. Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo menyatakan, pihaknya sudah melakukan tindakan cepat dengan menerjunkan personel untuk melakukan pengamanan.
"Petugas juga masih di sana. Kami juga imbau warga untuk tidak melakukan aksi balasan," tandasnya.
Baca juga: Video Mencekam Saat Dusun di Jember Diserang |
Warga setempat yang menjadi salah satu korban bernama SA menceritakan ada 35 OTK yang menyerang dusunnya saat itu. Rumahnya dibakar hingga rata dengan tanah. Demikian juga toko dan gudang selep miliknya.
Demikian halnya motor milik tetangganya yang dititipkan di rumahnya juga turut dibakar. Demikian halnya mobil pikap Toyota Kijang miliknya. SA memperkirakan, ada sekitar 35 orang pelaku berboncengan motor memakai penutup wajah.
"Saya perkirakan jumlahnya sekitar 35 orang. Boncengan motor dan mengenakan penutup wajah," ungkap SA, salah seorang warga yang rumahnya ikut dibakar massa, Kamis (4/8/2022).
Ia juga mengatakan, para pelaku juga membawa senjata tajam. Sebab, kata dia, ada salah seorang kerabatnya yang sempat menjadi korban dikalungi celurit oleh para pelaku yang dengan brutal membakar rumah warga.
![]() |
Meski telah ditangani dan sempat diamankan polisi, Dusun itu kembali diserang pada Kamis (4/8/2022) malam. Diduga kawanan OTK yang sama kembali datang dan membakar 2 rumah warga.
"Semalam terjadi aksi pembakaran dua rumah lagi," jelas Kapolsek Silo AKP Suhartanto saat dihubungi detikJatim, Jumat (5/8/2022).
Menurut Kapolsek yang karib disapa Tanto itu tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut. Sebab saat kejadian, penghuni rumah tidak ada di tempat. "Alhamdulillah tidak ada korban, karena kebetulan penghuninya tidak ada," ujarnya.
Posisi rumah yang dibakar itu, kata Tanto, juga sangat jauh. Yakni dekat perbatasan Kecamatan Kalibaru yang sudah masuk Kabupaten Banyuwangi.
"Posisi rumah sangat jauh. Malah lebih dekat dengan wilayah Kalibaru," ujarnya.
Hingga saat ini, kata Tanto, rumah yang dirusak dan dibakar OTK sudah sebanyak 7 rumah. Sedangkan kendaraan bermotor, jumlahnya sudah mencapai puluhan.
"Total rumah yang dibakar sampai saat ini sudah tujuh. Kalau untuk motor yang dirusak dan dibakar, terhitung puluhan. Sama mobil juga. Totalnya berapa, nanti saya masih pastikan datanya," terangnya.
Situasi di dusun itu pun masih mencekam sehingga upaya pengamanan dan patroli keliling masih dilakukan oleh aparat keamanan.
"Untuk saat ini, upaya pengamanan masih terus kami lakukan, termasuk patroli. Juga upaya penyelidikan pelaku yang melakukan aksi ini," ucapnya.
Aparat keamanan juga terus menyiagakan pasukan di lokasi.
"Untuk pengamanan kami kerahkan 1 peleton pasukan dari Polres Jember. Juga ditambah gabungan TNI dan Satpol PP, termasuk masyarakat," tukasnya.