PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menghormati proses hukum yang dilakukan Kejari Sidoarjo terkait kasus kredit PT Blauran Cahaya Mulia (BCM). Kasus ini diduga merugikan negara senilai Rp 200 miliar.
BTN menegaskan saat ini kredit PT BCM masih berstatus lancar dengan nilai agunan Rp 802,7 miliar sesuai hasil appraisal pada 2020. Nilai jaminan kredit semakin meningkat seiring pesatnya perkembangan pusat kota Surabaya.
"Kami menghormati proses hukum dan langkah Kejari Sidoarjo dalam menangani permasalahan PT BCM ini. Bank BTN selalu kooperatif dengan penegak hukum," ujar Corporate Secretary BTN Achmad Chaerul dalam keterangan tertulis, Kamis (4/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kredit Investasi yang diberikan kepada PT BCM itu, kata Achmad, memang dipergunakan untuk membiayai kembali (refinancing) objek yang sudah ada, bukan untuk membiayai proses pembangunan. Praktik penyaluran kredit investasi refinancing ini lazim dilakukan perbankan.
Refinancing adalah pemberian kredit investasi untuk pembiayaan kembali atas aset produktif debitur (seperti gedung, pabrik, mesin-mesin) yang terlebih dahulu telah dibiayai sendiri oleh debitur/calon debitur dan atau oleh bank lain/bank sendiri.
Pengembalian kredit itu bersumber dari hasil usaha debitur yang terkait dengan aset yang dibiayai atau dari penghasilan lainnya.
Chaerul menjelaskan, pada 2014 Kantor Cabang BTN Sidoarjo memberikan fasilitas Kredit Investasi-Refinancing senilai Rp 200 miliar untuk pengambilalihan (take over) Hotel dan Ballroom The Empire palace dari Bank BNI dan refinancing Hotel dan Ballroom The Empire Palace.
Jaminan atas kredit itu terdiri dari 29 bidang sertifikat senilai lebih dari Rp 783,4 miliar berdasarkan appraisal pada 2014.
"Kredit PT BCM saat ini dalam keadaan lancar, dengan outstanding sebesar Rp 172,2 miliar (posisi 04 Agustus 2022). Memang PT BCM sempat mengalami masalah pembayaran karena Pandemi COVID-19 dan internal debitur. Namun kami telah melakukan serangkaian restrukturisasi untuk mencari solusi terbaik. Sampai saat ini kolektibilitas kredit berstatus lancar," tandasnya.
Hotel dan Balroom The Empire Palace berlokasi di jalan Blauran yang merupakan pusat Kota Surabaya. Bangunan yang berdiri megah ini dipergunakan untuk penginapan dan pelaksanaan meeting, workshop, acara wedding organizer, dan lain-lain.
(dpe/iwd)