Kasus penembakan istri TNI di Semarang memasuki babak baru. Saat ini, gabungan TNI-Polri tengah memburu suami korban, Kopda M, yang diduga terlibat dalam kasus ini. Sebelumnya, komplotan penembak istri TNI sudah diringkus.
Diketahui, Kopda M merupakan suami RW (34), korban penembakan di Banyumanik, Semarang. Kopda M merupakan anggota anggota Yon Arhanud 15/DBY di Kota Semarang.
Ia diduga sengaja menghilang sehari setelah kejadian. Hingga saat ini keberadaannya masih misteri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Bambang Hermanto dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/7/2022), melampirkan foto Kopda M yang tengah menggunakan seragam militer. Tertulis pencarian Kopda M ini dalam rangka dimintai keterangan lebih lanjut.
"Mencari keberadaan Kopda M guna dimintai keterangan dalam rangka proses hukum lebih lanjut," sebagaimana tertulis dalam keterangan tersebut yang diterima detikJateng, Sabtu (23/7/2022).
Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap empat pelaku penembakan istri TNI dan seorang pemasok senjata api pelaku penembakan. Dandim 0733 Semarang Letkol Inf Honi Havana mengatakan, saat ini tim gabungan TNI-Polri fokus melakukan pengejaran kepada Kopda M.
"Setelah menangkap empat pelaku penembakan dan satu penyedia senjata, tim gabungan TNI-Polri fokuskan upaya pengejaran Kopda M," kata Honi kepada wartawan, Sabtu (23/7).
Peristiwa penembakan ini terjadi di depan rumah korban, Jalan Cemara 3, Banyumanik, Kota Semarang, Senin (18/7) siang. Korban RW mengalami luka tembak di bagian perut.
Sementara, dikutip dari detikNews, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan, jajarannya telah melakukan pemeriksaan terkait kasus penembakan istri anggota TNI di Banyumanik, Semarang. Hasil sementara, suami korban, Kopda M, diduga terlibat dalam kasus penembakan.
Jenderal Andika menyampaikan itu saat ditanya soal dugaan keterlibatan suami korban yang merupakan prajurit TNI.
"Iya, itu karena kan sudah pemeriksaan bukan hanya saksi, tapi juga dari elektronik dan semuanya mengarah ke sana. Jadi itulah yang kami dapatkan sejauh ini," kata Andika kepada wartawan di Mako Kolinlamil, Jakarta Utara, Jumat (22/7).
"Hanya sekarang kan suami korban ini at large atau lari, dan ini sedang kita cari. Tapi kita tak akan berhenti. Kita sudah memiliki saksi-saksi," jelasnya.
(hil/dte)