Proses prarekonstruksi penembakan Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang digelar di rumah Irjen Ferdy Sambo telah tuntas. Prarekonstruksi berlangsung selama 1 jam.
Prarekonstruksi yang berlangsung secara tertutup itu digelar di Gedung Balai Pertemuan Metro Jaya (BPMJ) Polda Metro Jaya.
Kegiatan itu diperkirakan dimulai sekitar pukul 20.40 WIB, Jumat (22/7/2022). Saat itu sejumlah anggota polisi telah berada di dalam ruangan Gedung BPMJ.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, di luar gedung, polisi menjaga ketat prarekostruksi itu. Awak media tidak diperkenankan mendekat ke area gedung BPMJ.
Pemantauan media hanya bisa dilakukan dalam radius 20 meter. Dari jarak itu terlihat pergerakan polisi di dalam ruangan gedung BPMJ.
Ada Peragaan Menembak
Salah satu adegan itu tampak menggambarkan peristiwa penembakan. Dalam catatan foto, adegan itu diambil menunjukkan waktu sekitar pukul 21.08 WIB.
Terlihat satu orang menaiki tangga di gedung BPMJ. Seorang pria mengenakan kemeja motif garis putih terlihat menodongkan benda yang diduga senjata api.
Dari tangga gedung BPMJ itu, pistol diarahkan ke bagian bawah. Satu anggota lainnya juga terlihat menodongkan pistol di lantai bawah gedung BPMJ.
Dipantau Langsung Dirtipidum Bareskrim Polri
Proses prarekonstruksi ini dipantau langsung Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian dan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.
Brigjen Andi Rian dan Kombes Hengki keluar dari lokasi prarekonstruksi sekitar pukul 21.40 WIB. Namun, keduanya kompak menghindar wartawan dan tak berkomentar.
Brigjen Andi dan Kombes Hengki bergegas masuk ke dalam mobil. Mereka bungkam saat ditanya wartawan soal prarekonstruksi ini.
Hingga saat ini belum ada komentar lebih jauh dari Mabes Polri mengenai prarekonstruksi penembakan Brigadir J.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengaku belum mendapat informasi perihal kegiatan itu.
"Sudah saya tanyakan belum ada info," kata Dedi saat dihubungi, Jumat (22/7/2022).
Presiden Jokowi Minta Polri Transparan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara mengenai kasus penembakan Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo. Jokowi meminta agar kasus itu diusut tuntas.
"Saya kan sudah sampaikan, usut tuntas, buka apa adanya. Jangan ada yang ditutup-tutupi, transparan. Sudah!" kata Jokowi di sela-sela kunjungan kerjanya di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (21/7).
Jokowi mengatakan pentingnya transparansi dalam penyelidikan kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J. Hal itu agar tidak muncul keraguan masyarakat terhadap institusi Polri.
"Itu penting untuk agar masyarakat tidak ada keragu-raguan terhadap peristiwa yang ada. Ini yang harus dijaga kepercayaan publik terhadap Polri harus dijaga," ujar dia.
Terkait kasus baku tembak antaranggota Polri tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menonaktifkan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Kepala Biro Pengamanan Internal (Paminal) Polri Brigjen Hendra Kurniawan, dan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdy Susianto.
(dpe/iwd)