Duduk Perkara Ikan Goreng Jadi Alasan Sepele Anak di Situbondo Bunuh Ibunya

Duduk Perkara Ikan Goreng Jadi Alasan Sepele Anak di Situbondo Bunuh Ibunya

Tim detikJatim - detikJatim
Rabu, 20 Jul 2022 18:00 WIB
pembunuhan di situbondo
Sahwani, anak yang bunuh ibunya (Foto: Chuk S Widarsha/detikJatim)
Situbondo -

Gegara ikan goreng, Sahwani (44) gelap mata hingga tega menghabisi nyawa sang ibu, Fatimah (44). Peristiwa ini bermula saat Fatimah menyuruh Sahwani membakar ikan. Namun karena terburu-buru, ia lantas hanya menggorengnya.

Mengetahui ikan tak dibakar tapi digoreng, keduanya lantas cekcok. Jengkel hingga tersulut emosi, Sahwani kemudian mendorong. Ia juga sempat mencekik serta membekap ibunya.

"Karena jengkel, ibu lalu saya dorong hingga terjerembab. Lalu saya cekik dan bekap hidung dan mulutnya," kata perempuan yang merupakan anak ke-3 korban ini, Rabu (20/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puas menganiaya, pelaku melenggang pergi mencari rumput. Pelaku baru mengetahui ibunya meninggal setelah dijemput tetangganya yang saat itu masih mencari rumput.

Ia tak mengira ibunya akan tewas di tangannya sendiri. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Kini, ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. "Saya tak mengira jika ibu sampai meninggal. Kini saya sangat menyesal," tutur Sahwani.

ADVERTISEMENT

Kepada penyidik, Sahwani mengaku tega menganiaya ibunya hingga tewas karena emosi. Saat itu ia terburu-buru akan mencari rumput untuk pakan sapi.

"Waktu itu saya emosi. Karena keburu akan mencari rumput," tutur Sahwani.

Pelaku sempat laporkan ibu tewas karena kasus perampokan, di halaman selanjutnya!

Sebelumnya, polisi mengungkap kasus pembunuhan di Situbondo yang sempat diaku sebagai sebuah kasus perampokan. Pelaku merupakan anak kandung korban.

Korban dan pelaku merupakan warga Desa/Kecamatan Jangkar, Situbondo. "Korban ini merupakan ibu kandung pelaku. Pelaku mengaku karena kesal dan emosi. Ibu dan anak ini memang sering cekcok, kendati persoalan sepele," ungkap Kapolres Situbondo AKBP Andi Sinjaya, kepada wartawan di Mapolres, Selasa (19/7).

Puncaknya saat korban mendapatkan enam ekor ikan laut dari seseorang. Nenek 75 tahun itu pun berencana membakar ikan tersebut. Namun tak disangka, pada pagi harinya, pelaku menggoreng beberapa ikan sambil memasakkan nasi untuk keluarga.

Korban pun kecewa karena dia berharap ikan yang diperoleh akan dibakarnya, bukan digoreng. Mereka pun cekcok hingga akhirnya pelaku mendorong ibunya hingga terjerembab. Setelah itu pelaku membekap mulut dan hidung korban hingga tewas.

Kasus pembunuhan yang terjadi beberapa hari sebelumnya ini berawal saat pelaku melapor ke polisi bahwa terjadi pencurian dengan kekerasan di rumahnya. Akibat dari kejadian pencurian dan kekerasan itu, ibu pelaku tewas.

Namun setelah dilakukan pendalaman dari olah TKP serta pemeriksaan saksi-saki, polisi mengendus ada kejanggalan. Lalu dikembangkan lebih intensif.

Polisi lantas mencurigai dan menemukan fakta-fakta. Bahwa kasus tersebut bukanlah pencurian dengan kekerasan. Tapi dugaan pembunuhan yang pelakunya mengarah pada S, anak korban.

Setelah dilakukan pemeriksaan intensif serta keterangan saksi, pelaku akhirnya mengaku terus terang bahwa telah membunuh ibu kandungnya karena kesal.

Halaman 2 dari 2
(hil/dte)


Hide Ads