Drama penangkapan Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi telah usai. Namun cerita tentang penangkapan pada Kamis (7/7) seperti tak ada habisnya.
Terbaru, Koordinator Jaringan Islam Anti-Diskriminasi (JIAD) Jatim, Aan Anshori menuangkan kesaksiannya saat proses penangkapan itu. Kebetulan, ia turut serta sebagai karena mendapat kesempatan diajak oleh Polda Jatim.
Cerita itu ia tuangkan dalam sebuah tulisan yang dia posting dalam akun media sosialnya Facebook dengan akun Aan Ansori. Ia memberi judul "Bagaimana MSAT Menyerahkan Diri." DetikJatim telah diizinkan untuk mengutip artikel tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam ceritanya itu, Aan membeberkan alasan Mas Bechi mau dan bersedia menyerah. Ia menyebut ada sejumlah faktor. Salah satunya yakni terkait ultimatum dari Polda Jatim.
Aan menuturkan karena tak kunjung ditemukan, polisi akhirnya memberi dua pilihan ke keluarga dan Mas Bechi. Dua pilihan itu yakni pertama segera menyerah atau seluruh keluarga Mas Bechi akan ditangkap dan dibawa ke Polda Jatim.
Dari pengakuan Aan, informasi terkait ultimatum itu ia dapatkan dari salah satu sumbernya seorang polisi yang selalu menemani dalam penggerebekan itu. Ia menyebutnya si Hitam.
"Kami bernegoisasi alot dengan keluarga. Jika MSAT tidak diserahkan, maka siapapun yang menghalanginya akan dibawa ke Polda karena menghalang-halangi penegakan hukum," tulis Aan menirukan ucapan polisi si Hitam, Sabtu (16/7/2022).
Pilihan itu, lanjut Aan, ternyata cukup ampuh dan membuat ciut nyali keluarga Mas Bechi. Tak lama, pihak keluarga akhirnya meminta dihadirkan seorang perwira polisi berpangkat komandan besar (kombes) untuk bernegosiasi.
"Kabarnya, gertakan ini cukup ampuh menyiutkan nyali, terutama sang ibu," terang Aan.
"Tak seberapa lama keluarga akhirnya bersedia menyerahkan MSAT dengan syarat; harus menghadirkan seorang perwira menengah polisi. Keluarga mempercayai perwira tersebut," imbuhnya.
Sang perwira yang diminta oleh kekuarga Bechi pun akhirnya datang ke Ponpes Shidiqiyyah. Tak lama setelah pertemuan itu dan setelah mencari kurang lebih 15 jam, Mas Bechi muncul di ponpes dan menyerahkan diri dan dibawa ke Polda Jatim.
"Entah punya kesaktian apa perwira menengah tersebut sehingga Yai Tar (ayah Mas Bechi) mempercayainya dalam proses penyerahan diri anaknya," tutur Aan.
Sebelumnya, Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42), tersangka dugaan pencabulan santriwati menyerahkan diri. Saat ini Mas Bechi mendekam di Rutan Medaeng.
(abq/dte)