Beda Penjelasan Polisi-Ponpes Shiddiqiyyah soal Penangkapan Mas Bechi

Beda Penjelasan Polisi-Ponpes Shiddiqiyyah soal Penangkapan Mas Bechi

Tim detikJatim - detikJatim
Senin, 11 Jul 2022 13:38 WIB
Situasi terkini Ponpes Shiddiqiyyah Jombang setelah Mas Bechi anak kiai tersangka kekerasan seksual santriwati tertangkap
Ponpes Shiddiqiyyah Jombang (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Surabaya -

Polisi melakukan aksi jemput paksa tersangka pencabulan dan persetubuhan pada santriwatinya, Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42) pada Kamis (7/7/2022). Aksi tersebut diwarnai penggerebekan pada Ponpes Shiddiqiyyah yang luasannya sekitar 50 hektare.

Polisi menyebut saat penggerebekan, Bechi masih berada di ponpes. Namun hal ini ditampik Ketua Umum Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) Joko Herwanto.

Ia mengatakan Mas Bechi tidak berada di Ponpes Shiddiqiyyah di Desa Losari, Kecamatan Ploso saat pasukan gabungan Polda Jatim dan Polres Jombang melakukan penggerebekan. Menurutnya, saat itu juga Kiai Muchtar juga tidak mengetahui kalau putranya tersebut sedang tidak di pesantren.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mbah Yai (Kiai Muchtar) tidak mengetahui kalau Mas Bechi tidak berada di pesantren pada saat memberikan statemen akan mengantar sendiri setelah selesai acara pelantikan. Dipikir Mas Bechi berada di kediaman," kata Joko.

Saat bernegosiasi dengan Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat sekitar pukul 07.45 WIB, Kiai Muchtar menyatakan akan mengantarkan Mas Bechi ke Polda Jatim paling lambat Kamis sore. Karena saat itu sedang ada acara pelantikan pengurus pusat organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air di Ponpes Shiddiqiyyah.

ADVERTISEMENT

Joko menjelaskan, saat menyampaikan pernyataan itu ke polisi, Kiai Muchtar belum mengetahui jika Mas Bechi berada di luar pesantren. Namun, ia tidak bersedia menyebutkan posisi DPO pencabulan santriwati tersebut pada hari penggerebekan.

"Mas Bechi berada di luar pesantren sampai malam hari dan baru menghubungi keluarga malam hari. Selanjutnya kami antar ke polda bersama Mbah Yai dan Bu Nyai," jelasnya.

Artinya, lanjut Joko, Kiai Muchtar sudah menepati janjinya kepada polisi untuk mengantar sendiri putranya ke Mapolda Jatim di Surabaya. Yaitu setelah Mas Bechi datang ke Ponpes Shiddiqiyyah pada Kamis malam.

Hanya saja pimpinan Tarekat Shiddiqiyyah itu tidak satu mobil dengan putranya yang saat itu dikawal polisi.

"Sesuai pernyataan Mbah Yai beliau akan mengantar sendiri putranya ke Polda dan sudah tersampaikan kami antar ke Polda dan Mbah Yai ikut mengantarkan di belakang," tandasnya.

Sementara itu, saat di kediaman Kiai Mukhtar itu, Nurhidayat bersama Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha dan Mantan Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Teguh Setiawan melakukan mediasi. Terlihat dalam video yang beredar, saat itu terjadi kesepakatan antara Nurhidayat dengan ulama yang akrab disapa Kiai Tar itu.

"Mbah Yai (Kiai Mukhtar) menyampaikan akan menyerahkan (Mas Bechi) kepada Polda paling lama sore. Bilangnya akan mengantarkan ke polda. Akhirnya kami buat salaman sebagai bentuk kesepakatan kami disaksikan para jemaah. Kemudian saya keluar menata jemaah agar tidak berkumpul di satu titik agar tidak mudah diprovokasi, alhamdulillah mereka mau," cetusnya.

Sampai bertemu dengan Kiai Mukhtar, tambah Nurhidayat, pihaknya belum menemukan keberadaan Bechi. Namun, Polda Jatim meyakini DPO pencabulan santriwati itu berada di dalam Ponpes Shiddiqiyyah.

"Dia bersembunyi di mana, kami tidak tahu. Karena pondok itu luas. Kami lakukan penyisiran terus sampai malam. Tugas saya sebagai negosiator," jelasnya.

Sayangnya, Nurhidayat enggan menceritakan proses penangkapan Mas Bechi hingga menyerahkan diri. Menurutnya, itu menjadi kewenangan Polda Jatim. DPO pencabulan santriwati itu baru menyerahkan diri menjelang tengah malam sekitar pukul 23.00 WIB. Saat ini, Bechi ditahan di Rutan Medaeng.

Proses penangkapannya diwarnai perlawanan dari massa Shiddiqiyyah. Sehingga polisi mengamankan 323 orang dari pondok ke Mapolres Jombang. Dari jumlah itu, 5 orang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Sedangkan 318 orang telah dipulangkan.

Menjelang tengah malam sekitar pukul 23.00 WIB, polisi membawa Mas Bechi ke Rutan Medaeng. Proses penangkapannya sempat diwarnai perlawanan dari ratusan simpatisan, jemaah dan santri Ponpes Shiddiqiyyah. Sehingga 323 orang sempat diamankan ke Mapolres Jombang.

Keesokan harinya, 318 jemaah dan santri Ponpes Shiddiqiyyah dipulangkan. Polisi menetapkan 5 simpatisan Mas Bechi sebagai tersangka. Hari itu juga mereka ditahan di Rutan Polres Jombang. Karena kelima orang tersebut melawan polisi yang berupaya menangkap Bechi.




(hil/fat)


Hide Ads