Diduga gegara tepergok janjian ketemuan alias kencan dengan istri orang, seorang pedagang sayur keliling di Kabupaten Probolinggo menjadi korban pembacokan oleh 2 orang. Satu di antara pelaku pembacokan itu adalah suami perempuan yang diselingkuhi oleh korban.
Korban diketahui bernama Husen (21) yang merupakan warga Desa Pondok Wuluh, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Akibat pembacokan itu ia harus menjalani perawatan di instalasi gawat darurat RSUD dr Mohammad Saleh, Kota Probolinggo.
Husen mengalami luka bacok di sejumlah bagian tubuhnya. Mulai dari tangan, paha, punggung, juga lehernya. Sementara 2 pelaku pembacokan berinisial SH (40) dan TN (42), keduanya warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo kabur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, pelaku berinisial SH merupakan suami dari RM yang diduga selama ini berselingkuh dengan korban. Hingga akhirnya terjadilah pembacokan di area persawahan di Desa Kedungrejo tersebut.
Seorang saksi bernama Husain yang merupakan warga Desa Kedungrejo menyebutkan peristiwa itu terjadi dini hari. Korban dibacok dan terluka di pinggir jalan. Sat ini kasus tersebut sedang ditangani oleh Polsek Bantaran.
"Tadi pagi benar ada pembacokan. Motifnya asmara, korban penjual sayur keliling antar desa, sudah dibawa ke rumah sakit oleh perangkat desa dan polisi," ujar Husain saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (9/7/2022).
Peristiwa pembacokan itu terjadi saat korban yang mengendarai motor berisi barang dagangan berupa sayur bertemu dengan RM di sekitar jalan desa pada Sabtu dini hari. Tidak disangka, beberapa saat kemudian suami RM dan temannya datang menganiaya korban hingga mengalami luka berat.
Polisi yang melakukan olah TKP turut mengamankan motor yang dikendarai korban, berisi sayur. Saat ini polisi sedang mengejar kedua pelaku pembacokan tersebut.
"Satreskrim Polres Probolinggo dan anggota Polsek Bantaran melakukan olah TKP. Dan motif sementara asmara, kami kejar pelakunya, dan kami berharap pelaku menyerahkan diri," kata Paur Humas Polres Probolinggo Bripka Muchtar Yuliarto.
(dpe/sun)