Kapolres Jombang Blak-blakan soal Alotnya Negosiasi dengan Ayah Bechi

Kapolres Jombang Blak-blakan soal Alotnya Negosiasi dengan Ayah Bechi

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Sabtu, 09 Jul 2022 13:25 WIB
Negosisasi Kapolres Jombang dengan Kiai Pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah
Negosisasi Kapolres Jombang dengan Kiai Pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah. (Foto: tangkapan layar/Istimewa)
Jombang -

Kapolres Jombang Moh Nurhidayat sempat berbincang empat mata dengan Mursyid Tarekat Shiddiqiyyah Kiai Haji Muhammad Muchtar Mu'thi dalam upaya penangkapan Moch Subchi Azal Tsani atau Mas Bechi (42). Perbincangan yang bisa dikatakan proses negosiasi itu sempat berjalan alot.

Nurhidayat mengisahkan kepada detikJatim bagaimana proses negosisi yang cukup alot itu. Bagaimana ia menerapkan strategi yang terukur untuk membujuk Sang Kiai agar menyerahkan putranya yang menjadi tersangka kasus dugaan kekerasan seksual terhadap santriwati.

Pada Kamis (7/7/2022) pagi, pasukan gabungan Polres Jombang dan Polda Jatim berhasil masuk ke dalam Ponpes Shiddiqiyyah di Desa Losari, Kecamatan Ploso. Polisi merangsek masuk sekitar pukul 07.30 WIB. Sempat terjadi kericuhan dengan massa di dalam pesantren.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nurhidayat akhirnya ditemui Kiai Mukhtar dan istrinya yang didampingi para petinggi Organisasi Shiddiqiyyah sekitar pukul 07.45 WIB. Saat itu Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha dan Mantan Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Teguh Setiawan turut mendampingi Nurhidayat.

Kepada Sang Kiai ia menyampaikan permintaan agar segera menyerahkan Mas Bechi, putranya, yang telah menjadi tersangka kasus dugaan kekerasan seksual terhadap santriwati. Di teras kediamannya itulah Nurhidayat bernegosiasi dengan Mursyid Tarekat Shiddiqiyyah yang karib disapa Kiai Tar itu.

ADVERTISEMENT

Bertemu Empat Mata dengan Sang Kiai

Nurhidayat menceritakan bagaimana dirinya sempat bertemu secara langsung dan berbincang empat dengan Kiai Tar di kamarnya. Kapolres Jombang itu mengatakan ia ingin berbincang dari hati ke hati.

"Sekitar jam 08.30 saya bertemu langsung dengan Mbah Yai (Kiai Mukhtar) empat mata di kamar pribadi beliau. Saya ingin bicara dari hati ke hati," kata Nurhidayat, Sabtu (9/7/2022).

Dalam pertemuan empat mata dengan Kiai Tar itu Nurhidayat mengaku mengawali dengan menyampaikan permintaan maaf. Nurhidayat merasa perlu mengawali dengan permintaan maaf untuk menghormati Sang Kiai.

"Pertama, saya sampaikan permintaan maaf sebagai orang muda barang kali kurang sopan kepada Kiai. Karena beliau pemimpin tarekat yang selama ini tidak ada masalah. Secara manusiawi saya harus minta maaf, tapi saya harus menjalankan tugas. Dan beliau memahami," terangnya.

Sang kiai berjanji mengantar puteranya, Kapolres menjabat tangannya. Baca di halaman selanjutnya.

Selanjutnya, Nurhidayat menyampaikan kepada Kiai Mukhtar tentang proses hukum yang harus tetap dijalani oleh Mas Bechi. Ia ingatkan lagi niat baik Kiai Mukhtar yang hendak menyerahkan putranya ke Polda Jatim. Sehingga ia meminta Mursyid Tarekat Shiddiqiyyah itu menindaklanjuti pernyataan itu.

"Karena kalau sudah berjanji dan diliput media massa, tentunya masyarakat akan menagih janji itu. Dengan harapan beliau mempunyai pandangan. Saya hanya mengingatkan saja. Beliau menyampaikan akan memikirkan kembali," ungkapnya.

Janji Sang Kiai dan Jabat Tangan Kapolres

Menurut Nurhidayat, saat negosiasi itu terjadi, Kiai Mukhtar terlihat merasa berat untuk menyerahkan putranya ke polisi. Ia menduga Mursyid Tarekat Shiddiqiyyah itu menganggap kasus dugaan kekerasan seksual terhadap santriwati itu sebagai masalah keluarga, dan sempat menyebutnya fitnah.

"Analisis saya pemahaman beliau belum lengkap. Level beliau sebagai pemuka agama tidak terlalu melihat perkembangan hukum. Jadi, mungkin ada masukan-masukan yang kurang tepat kepada beliau sehingga pemahaman beliau ini bisa dihentikan kalau ada damai. Mungkin begitu ya," jelasnya.

Sesepuh Tarekat Shiddiqiyyah itu menyampaikan akan mengantar Mas Bechi ke Polda Jatim paling lambat pada Kamis sore. Sebagaimana terlihat di dalam video yang beredar, Nurhidayat tampa memberikan pernyataan penegasan lalu menjabat tangan Sang Kiai sebagai tanda kesepakatan, disaksikan para jemaah.

Namun, saat itu Mas Bechi belum terlihat batang hidungnya. Sehingga polisi tetap menyisir setiap bangunan di dalam pesantren dengan total luas wilayah mencapai 50 hektare.

Pertemuan dengan Kiai Tar itu, menurut Nurhidayat, hanya berlangsung selama kurang lebih 15 menit. Sebab menurutnya, saat itu, kondisi ayah Mas Bechi itu kurang fit. Hingga dokter keluarga sempat masuk ke dalam kamar untuk memeriksa kondisi kesehatan Kiai Mukhtar.

"Karena beliau kurang fit, sampai dokternya masuk menyarankan jangan lama-lama. Mungkin cuma syok dengan kondisi saat itu dan beliau juga sudah sepuh," cetus Nurhidayat.

(dpe/sun)


Hide Ads