Ribuan aparat kepolisian mengepung Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Ploso, Jombang tempat DPO pencabulan Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42) bersembunyi. Dalam aksi jemput paksa ini, polisi turut menyiagakan kendaraan gas air mata.
Diketahui, operasi penangkapan tersangka pencabulan ini mendapatkan perlawanan dari massa pondok. Situasi di lokasi terpantau mencekam. Alhasil, 35 orang terpaksa diamankan karena melawan petugas.
Aparat gabungan dari Polda Jatim, Polres Jombang dan Satbrimob mulai mengepung Ponpes Shiddiqiyyah sekitar pukul 07.00 WIB. Pihak kepolisian menutup akses keluar masuk jalan pondok mulai dari Jembatan Ploso hingga Traffic Light Bawangan.
Di depan pintu pesantren, anggota berpakaian lengkap dengan tameng besi dan senjata gas air mata disiagakan. Sehingga tidak ada seorang pun yang bisa keluar masuk pondok.
Sedangkan, ratusan anggota buru sergap dari Satbrimob memaksa masuk ke dalam pondok. Pantauan wartawan di lokasi, operasi aparat kepolisian mendapat perlawanan dari pihak pesantren.
Adanya perlawanan itu, polisi terpaksa melakukan penindakan tegas. Sebanyak 35 massa pondok pesantren Shiddiqiyyah berhasil ditangkap dan dibawa ke Polres Jombang.
Atas perlawanan massa Bechi, seorang anggota polisi terluka di bagian tangan kanannya. Anggota yang terluka lantas ditarik ke luar dan dibawa ke rumah sakit dengan mobil ambulans Bhayangkara.
Sementara, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait aksi penangkapan MSAT.
Sosok Bechi hingga perjalanan panjang kasus pencabulan, di halaman selanjutnya!
(hil/fat)