Sidoarjo -
Dalang pembunuhan bos rongsokan yang ditembak di Sidoarjo, Sabar (37) belum tertangkap. Otak pembunuhan berinisial E ini tengah diburu polisi.
Kasus ini diduga ditengarai oleh E yang menyimpan dendam selama bertahun-tahun. Dendam ini karena Sabar disebut pernah menggoda istrinya 5 tahun lalu.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan dua tersangka. Tersangka pertama yakni JO sang eksekutor penembak Sabar yang kini telah ditahan. Sedangkan dalang pembunuhan E yang kini masih buron.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas apakah ada titik terang soal keberadaan E? Kusumo menyatakan, polisi masih melakukan pencarian.
Kapolresta Sidoarjo Kusumo Wahyu Bintoro menyebut pihaknya berjanji akan berupaya maksimal dalam menangkap E.
"Saudara E sedang kami buru. Kami upayakan semaksimal mungkin agar tertangkap," kata Kusumo, Jumat (2/7/2022).
Sebelumnya, menurut pengakuan tersangka JO kepada polisi, E menyampaikan penawaran membunuh Sabar kepadanya sekitar 2 pekan sebelum penembakan di bawah fly over sebelah barat Pasar Larangan itu terjadi.
Eksekutor 'bernyanyi' ke polisi soal motif E menyuruh dirinya menghabisi juragan rongsokan. Apa katanya? Baca halaman selanjutnya.
"Dari pengakuan tersangka (JO) dia 2 minggu sebelumnya baru diberi order untuk melakukan perbuatan tersebut (membunuh Sabar). Tapi untuk pengancaman atau apa ini tidak ada. Jadi pemberi order saudara E ini juga tersangka," imbuhnya.
Kusumo juga telah memintai keterangan pada JO. Dari pemeriksaan ini, JO mengungkapkan motif pembunuhan Sabar yakni karena dendam.
E yang menjadi dalang pembunuhan, meminta JO membunuh sabar karena E merasa istrinya pernah digoda oleh korban. Kejadian ini telah berlangsung lima tahun lalu. E lalu mengorder JO untuk membunuh korban dengan imbalan Rp 100 juta jika JO berhasil membunuh Sabar.
"Jadi 5 tahun yang lalu, istilahnya E ini merasa bahwa istrinya diganggu oleh korban," kata Kusumo.
Sebelumnya, Sabar (37) warga Desa Tenggulunan, Kecamatan Candi, Sidoarjo, ditembak oleh JO yang menyamar sebagai driver ojol. Peristiwa itu terjadi Senin (27/6/2022) malam sekitar pukul 20.00 WIB di bawah fly over yang ada di sebelah barat Pasar Larangan.
Terdengar suara letusan sebanyak 2 kali. Korban diduga ditembak dalam jarak dekat hingga mengalami luka cukup parah di bagian dada dan lehernya. Setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Sidoarjo korban akhirnya meninggal dan dimakamkan di Desa Wates Tani, Nguling, Pasuruan.