Sidoarjo -
Nyawa bos rongsokan di Sidoarjo, Sabar (37) dihargai Rp 100 juta oleh pria berinisial E. Lantaran menyimpan dendam pada Sabar, E nekat meminta JO menembak Sabar dan menjanjikan uang Rp 100 juta bila JO berhasil membunuh Sabar.
JO sang eksekutor menembak Sabar di depan kediamannya. Sabar meninggal dunia setelah kritis selama dua hari. Sabar akhirnya berpulang dengan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.
Polisi pun akhirnya memburu para pelaku. Namun, sebelum menerima uang yang dijanjikan oleh E, JO yang merupakan warga Dusun Rembang, Desa Wotgalih, Kecamatan Nguling, Pasuruan itu sudah lebih dulu tertangkap di tempat persembunyiannya di Sokobanah, Sampang, Rabu (29/6/2022) dini hari pukul 03.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahwa saudara JO ini disebut diberi order oleh saudara E yang masih merupakan sepupunya dengan dijanjikan nominal RP 100 juta. Uang itu belum diterima saudara JO sudah lebih dulu kami amankan," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro, Jumat (1/7/2022).
Kusumo mengatakan, polisi juga sudah mengamankan sejumlah barang bukti. Yakni sebuah jaket dan helm, juga senpi yang dipakai oleh pelaku untuk menembak korban hingga dua kali.
"Untuk barang bukti ini, untuk yang helm, kemudian jaket dan sebagainya ini dibuang di sebuah daerah tapi berhasil kami amankan. Demikian juga untuk senjata yang untuk melakukan perbuatan tersebut," ujar Kusumo.
Polresta Sidoarjo juga memastikan jika JO hanyalah eksekutor yang diminta melakukan pembunuhan oleh pria bernama E. Sedangkan motif pembunuhan itu diketahui karena dendam.
"Jadi pelaku JO ini menembak (korban) karena mendapat order dari saudara E. Untuk sementara keterangan dari pelaku dan beberapa saksi, saudara E ini memiliki dendam pribadi terhadap korban," imbuhnya.
Pelaku dendam karena Sabar diduga menggoda istrinya, di halaman selanjutnya!
Kusumo mengatakan berdasarkan keterangan JO, dia menembak korban karena diberitahu oleh E bahwa korban telah mengganggu istri E. E lalu mengorder JO untuk membunuh korban dengan dijanjikan upah Rp 100 juta jika berhasil.
"Jadi 5 tahun yang lalu, istilahnya E ini merasa bahwa istrinya diganggu oleh korban," kata Kusumo. Ia masih akan mendalami lebih lanjut motif pembunuhan tersebut.
Sebelumnya, pembunuhan Sabar bos rongsokan di bawah fly over sebelah barat Pasar Larangan, Sidoarjo terungkap. Korban ditembak 2 kali diduga dalam jarak dekat oleh JO di depan rumah kontrakannya di Tenggulunan, Candi.
Setelah menjalani perawatan perawatan intensif selama 2 hari di RSUD Sidoarjo, Sabar dinyatakan meninggal pada Rabu malam sekitar pukul 22.00 WIB. Ia mengalami luka serius akibat tembakan di lengan kiri menembus dada kanan dan leher kiri menembus leher kanan.
Temuan polisi tentang JO yang mendapatkan order dari seorang pria berinisial E sesuai dengan keyakinan Wiwin Winarsih (34), istri Sabar yang sempat disampaikan kepada detikJatim. Wiwin meyakini dalang pembunuhan suaminya adalah pria berinisial E yang bukan merupakan orang asing bagi korban dan keluarganya. E dan Sabar menurut Wiwin masih memiliki hubungan saudara meski bisa dibilang saudara jauh.
"Iya dia masih ada hubungan saudara dengan Mas Sabar. Saudara jauh dari neneknya," kata Wiwin di rumah duka, di Desa Wates Tani, Nguling, Pasuruan, Jumat (1/7/2022).
Meski masih ada hubungan saudara, Wiwin tidak peduli. Wiwin meminta E dihukum setimpal atas perbuatannya. "Bukan hanya berat, tapi mati. Nyawa balas nyawa," katanya
Ibunda Sabar Toyamah (65) menyebutkan bahwa Sabar merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Ia sangat menyayanginya karena Sabar orang yang baik. "Anak saya ganteng, baik," ujarnya.
Sama halnya dengan Wiwin, Toyamah juga meminta agar para pelaku pembunuhan Sabar, putranya dihukum mati.