Sabar (37) bos rongsokan korban penembakan di Sidoarjo akhirnya meninggal setelah menjalani perawatan selama 2 hari di RSUD Sidoarjo. Istri Sabar, Wiwin (34) sempat menuturkan tentang sosok di balik penembakan suaminya.
Wiwin mengungkapkan ada sosok E yang menurutnya sangat iri dengan Sabar ketika masih berada di Desa Wates Tani, Kecamatan Guling, Pasuruan. Pria bernama E itulah yang menurutnya beberapa kali meneror Sabar saat masih menjabat sebagai salah satu Perangkat Desa di kampung halamannya.
Menurut Wiwin, Sabar pernah diteror dengan dilempari bondet (bom ikan) hingga 2 kali. Tidak hanya itu rumah Sabar pernah digeruduk massa yang diduga oleh Wiwin merupakan orang suruhan E. Hingga terakhir Sabar disebut Wiwin difitnah telah menggoda istri E hingga rumah tangga Sabar dengan istri pertamanya bubar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Katanya godain istirnya Mas E tadi. Boten aslinya, itu cuma dibuat seperti itu agar Mas saya berhenti dari jabatannya. Padahal HP-nya itu 2 hari enggak dipegang sama Mas (Sabar). Jadi pas enggak dipegang itu dibuat SMS ke istrinya Mas E tadi," kata Wiwin kepada detikJatim, Rabu (29/6/2022).
Sosok E, kata Wiwin, sebenarnya bukan sosok yang asing bagi Wiwin dan juga Sabar. E merupakan saudara jauh Sabar. Wiwin mengistilahkan, "masih ada bau-bau saudara." Sementara Wiwin sendiri masih saudara sepupu dengan istri E.
Teror kepada Sabar yang diduga Wiwin dilakukan oleh E selama Sabar masih menjabat sebagai salah satu perangkat desa di Pasuruan itu terjadi sekitar 2016 silam. Karena tidak kuat dengan ancaman dan teror Sabar memutuskan berhenti dan keluar dari desanya merantau ke Jakarta bahkan sempat keluar pulau.
"E itu mafia. Pak Subianto itu, lurahnya waktu itu, bilang begini ke mas Sabar: 'itu mafia semua.' Memang mentang-mentang itu di desa. Sama dia judi dipersilakan, sabung ayam dibolehkan. Biliar, lho, dibuat judi," ujar Wiwin.
Tidak lama berselang setelah Sabar merantau ke luar dari desa, Wiwin menyebutkan bahwa E ditangkap karena kasus narkoba. Beberapa bulan ini Wiwin mendengar bahwa E sudah keluar dari penjara.
"Nah, setelah beberapa bulan ini mas eko keluar dari penjara. Tadinya enggak ada apa-apa. Ternyata kemarin-kemarin kata tetangga ada yang nyamar gojek tanya-tanya Mas Sabar. Terus saya dapat telepon dari nomor baru, enggak ada suaranya pas diangkat. Ditelepon balik enggak bisa. Saya WA enggak dibalas," katanya.
Wiwin mengaku telah mendengar bahwa pelaku penembakan berinisial JO telah ditangkap. Tim Gabungan Sat Reskrim Polresta Sidoarjo dengan Jatanras Polda Jatim dibantu Polres Sampang telah menangkap JO di Sampang.
"Berhasil menangkap satu pelaku yang diduga eksekutor atas nama JO," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto kepada wartawan di mapolda, Rabu (29/6/2022).
Penangkapan, kata dia, dilakukan sekitar pukul 03.00 WIB di wilayah Sampang. Dan penangkapan dilakukan Jatanras Ditreskrimun Polda Jatim, Polresta Sidoarjo dan Polres Sampang.
"Diduga eksekutor atas nama JO ditangkap di wilayah Sampang, Sokobanah," tambahnya.
Kepada detikJatim Wiwin mengaku tahu siapa JO. Menurutnya JO masih bersaudara juga dengan E. Tertangkapnya JO membuat Wiwin semakin yakin bahwa yang telah membunuh suaminya adalah E.
Seperti diketahui, bos rongsokan bernama Sabar (37) warga Desa Tenggulunan, Kecamatan Candi, Sidoarjo ditembak orang tak dikenal. Peristiwa itu terjadi Senin (27/6/2022) malam sekitar pukul 20.00 WIB di bawah fly over yang ada di sebelah barat Pasar Larangan.
Malam itu terdengar suara letusan sebanyak 2 kali. Korban diduga ditembak dalam jarak dekat hingga mengalami luka parah di leher dan dadanya. Dua proyektil menembus leher kiri hingga kanan serta lengan kiri hingga dada kiri.
Meski telah menjalani operasi dan dirawat intensif selama 2 hari di RSUD Sidoarjo, Sabar pada akhirnya meninggal sekitar pukul 22.10 WIB, Rabu (29/6/2022) saat mendapat perawatan intensif di RSUD Sidoarjo.
"Pasien yang bernama Sabar, setelah dirawat selama dua hari tidak tertolong, pasien meninggal dunia sekitar pukul 22.10 WIB," kata Wadir Pelayanan RSUD Sidoarjo dr Wasis Nuripso, Kamis (30/6/2022).
Dia menambahkan pasien pihaknya sudah memberikan penanganan dengan memberi bantuan alat pernafasan. Namun kondisi pasien tidak stabil membuat warga Desa Tenggulunan, Kecamatan, Candi, Sidoarjo, tidak mampu bertahan.
Simak Video "Video: Kisah Tasripan 19 Tahun Hidup di Gubuk Pinggir Tanggul Lumpur Lapindo"
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/fat)