Bos Rongsokan Pernah Diteror Bondet saat Jadi Perangkat Desa di Pasuruan

Bos Rongsokan Pernah Diteror Bondet saat Jadi Perangkat Desa di Pasuruan

Suparno - detikJatim
Rabu, 29 Jun 2022 20:58 WIB
Rumah juragan rongsokan Sabar yang ditembak orang tak dikenal
Lokasi rumah kontrakan sekaligus tempat usaha rongsokan Sabar di Sidoarjo. (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Bos rongsokan di Tenggulunan, Candi, Sidoarjo bernama Sabar (37) yang menjadi korban penembakan orang tak dikenal pernah menjadi bagian dari Perangkat Desa Wates Tani, Guling, Pasuruan. Istri Sabar, Wiwin (34) mengisahkan saat menjadi perangkat desa, suaminya pernah diteror orang dengan dilempari bondet.

"Dulu Mas Sabar ini perangkat desa. Orang-orang itu senang sama mas. Suka menolong, sampai mau tombok," ujar Wiwin kepada detikJatim ketika ditemui di RSUD Sidoarjo, Rabu (29/6/2022).

"Nah dengar-dengar lagi, ada yang ngomong, Mas Sabar itu mau dicalonkan menjadi Kades. Gitu katanya. Nah mungkin karena itu kemudian musuh jadi emosi. Mulai itu ada ancaman-ancaman," kata Wiwin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak terdengar isu bahwa Sabar hendak dicalonkan menjadi Kades itulah mulai muncul ancaman yang diterima Sabar. Wiwin tidak menyebutkan ancaman itu berupa apa. Hingga akhirnya suatu hari, beberapa orang melemparkan bondet (bom ikan) ke rumah Sabar.

"Itu sekitar 2016 lalu. Dua kali dilempar pakai bondet. Malam-malam. Untungnya waktu itu Mas Sabar cuma kena serpihannya saja. Jadi itu malam dilempar bondet, terus siangnya bawa massa ke rumah Mas Sabar," katanya.

ADVERTISEMENT

Teror itu datang dari seseorang berinisial E yang menurut Wiwin memang tidak menyukai Sabar yang dielu-elukan oleh warga. Hingga muncul tuduhan yang menurut Wiwin adalah fitnah, bahwa Sabar telah menggoda istri E.

"Padahal enggak. Waktu itu Mas Sabar lo enggak pegang HP 2 hari. Terus ada yang pakai buat SMS ke nomor istrinya Mas E. Gara-gara itu pernikahan Mas Sabar sama istri sebelumnya bubar," ujar Wiwin.

Wiwin mengakui dirinya adalah istri sambung setelah Sabar bercerai dengan istri pertamanya. Setelah teror bertubi-tubi itu Sabar memutuskan keluar dari desa itu untuk merantau.

"Sempat ke Jakarta. Terus sempat ke luar pulau. Ketemu saya itu baru setelah Mas (Sabar) kembali dari merantau. Lalu ngajak saya tinggal di Gedangan. Terus akhirnya memutuskan buka usaha rongsokan di situ," kata Wiwin.

Wiwin mengaku setelah cukup lama tinggal di Sidoarjo, tidak pernah ada teror yang diterima. Tapi baru-baru ini sebelum peristiwa penembakan itu terjadi, sesuatu yang ganjil sempat terjadi.

Sebelumnya, Wiwin sempat menceritakan bahwa sebelum peristiwa penembakan itu terjadi Sabar hendak mengajaknya pergi ke mal. Jalan-jalan. Penembakan itu terjadi ketika Sabar menunggu dirinya yang sedang dandan, seperti permintaan Sabar saat itu.

Penembakan itu terjadi Senin (27/6/2022) malam sekitar pukul 20.00 WIB di rumah kontrakan sekaligus tempat usaha rongsokan milik Sabar di bawah fly over di sebelah barat Pasar Larangan. Terdengar suara letusan sebanyak 2 kali. Korban diduga ditembak dalam jarak dekat hingga mengalami luka cukup parah.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan akibat dua kali tembakan itu Sabar harus menjalani operasi. "Akibat peristiwa itu korban mengalami luka di leher sebelah kiri tembus leher sebelah kanan. Kemudian di lengan kiri tembus ke dada sebelah kiri," ujar Kusumo.

Dari hasil olah TKP, polisi menemukan dua proyektil yang jatuh di samping ceceran darah korban. Proyektil diduga 9 mm dan sandal jepit diamankan sebagai barang bukti dan telah diserahkan ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim untuk diuji balistik.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads