Bikin Nyesek, Korban Ustaz di Mojokerto Dicekoki Video Porno Sebelum Dicabuli

Bikin Nyesek, Korban Ustaz di Mojokerto Dicekoki Video Porno Sebelum Dicabuli

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Senin, 27 Jun 2022 11:14 WIB
Ustaz Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) berinisial RD (40) dilaporkan ke polisi, lantaran diduga mencabuli 3 murid laki-laki. Pencabulan anak laki-laki yang usianya baru belasan tahun itu diduga dilakukan RD berulang kali di kantor TPQ tempatnya mengajar.
Ortu korban menceritakan kebejatan ustaz diduga mencabuli anaknya (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Seorang ustaz Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) di desa Kecamatan Sooko, Mojokerto berinisial RD (40) diduga mencabuli 3 murid laki-lakinya. Saat beraksi dia mencekoki korban dengan video porno dengan modus mengecek akil balig.

Ibu salah seorang korban mengisahkan, putranya mengaku sudah 4 kali dicabuli RD sejak Desember 2021-Februari 2022. Putranya yang berusia 12 tahun baru berani mengadu kepada dirinya 11 April lalu.

"Yang dialami anak saya sering kali jam 5 sore saat jam istirahat mengaji. Anak saya masuk jam 4 sore, istirahat jam 5 sampai magrib," kata ibu korban kepada wartawan di Kantor Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Mojokerto, Sabtu (25/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perempuan berusia 39 tahun itu menjelaskan setiap kali melakukan perbuatan asusila, Ustaz RD lebih dulu meminta putranya masuk ke kantor TPQ. Terduga pelaku lantas pura-pura mengecek korban sudah balig atau belum.

"Ustaz ini (RD) menawarkan untuk membaligkan anak saya. Anak saya sempat menolak. Namun, si ustaz mengancam kalau tidak mau mengikuti aturannya, anak saya dikeluarkan dari TPQ," terangnya.

ADVERTISEMENT

Selama berdua dengan Ustaz RD di kantor TPQ, putranya diduga dicekoki video porno dengan ponsel terduga pelaku. Putranya diminta memegang ponsel yang memutar video porno. Sedangkan pelaku menjelaskan adegan di video itu kepada putranya.

"Ustaz ini menjelaskan adegan porno sambil beraksi mencabuli anak saya. Empat kali pencabulan yang dialami anak saya modusnya sama, tapi anak saya tak sampai keluar (Sperma)," jelasnya.

Perbuatan cabul yang diduga dilakukan Ustaz RD membuat korban trauma. Korban ketakutan setiap bertemu dengan pria itu. Sehingga korban berhenti mengaji setelah mengadu ke orang tuanya.

Sejauh ini baru 3 korban yang berani melapor ke polisi. Dua korban berusia 12 tahun sedangkan 1 korban berusia 15 tahun. Tiga remaja laki-laki itu tinggal satu desa dengan Ustaz RD di Kecamatan Sooko, Mojokerto. RD adalah ustaz senior TPQ di desa yang sudah punya istri dan anak.

Sejauh ini baru 3 korban dugaan pencabulan Ustaz RD yang berani melapor ke polisi. Mereka mendapat pendampingan hukum dan trauma healing dari Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) NU, Women's Crisis Center, serta Fatayat NU Kabupaten Mojokerto.

"Semua korban laki-laki. Salah satu korban dicabuli terduga pelaku sejak kelas 1 SMP sampai kelas 3 SMP," ungkap Ketua LPBH NU Kabupaten Mojokerto Ansorul Huda.

Ansorul berharap polisi segera menuntaskan kasus ini dan meringkus Ustaz RD agar tidak jatuh korban pencabulan lainnya. Ia juga meminta polisi bersama instansi terkait melacak semua korban asusila guru TPQ itu. Karena ia menduga korban lebih dari tiga remaja.

"Kelainan seksual pelaku ini bisa menjadi semacam penyakit menular bagi anak-anak. Kami berharap penyidik melakukan tracing korban lainnya. Sehingga para korban segera mendapatkan penyembuhan secara psikologi," terangnya.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Gondam Prienggondhani menuturkan, pihaknya sudah menindaklanjuti laporan orang tua korban. Saat ini, kasus pencabulan yang diduga dilakukan Ustaz RD sudah naik ke tahap penyidikan.

"Laporan sudah kami tindaklanjuti. Sudah kami tingkatkan ke penyidikan. Sementara masih pemeriksaan saksi-saksi," pungkasnya.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads