Warga Jalan Siwalankerto Tengah digemparkan temuan mayat bayi berusia 5 bulan di rumah nomor 121 di Gang Anggur. Polisi menyebutkan, sebelum tewas bayi itu sempat dibanting ke kasur oleh ibunya sendiri dan kerap dianiaya.
"Dari keterangan saksi, korban bayi sebelum diketahui meninggal dunia diduga dianiaya oleh ibu kandungnya E (anak kandung saksi) dengan cara dibanting di tempat tidur," ujar Kanit Reskrim Polsek Wonocolo Surabaya AKP Ristitanto kepada detikJatim, Sabtu (25/6/2022).
Saksi yang dimaksud adalah seorang perempuan bernama ESB (46) yang merupakan nenek dari bayi yang ditemukan meninggal dan sudah membusuk di dalam kamar di rumah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan keterangan ESB itulah polisi mendapatkan keterangan bahwa ibu bayi itu yang berinisial E seringkali menganiaya korban. Tidak hanya dibanting tapi juga dipukul.
"Dari keterangan saksi, ibu kandung korban E sering menganiaya korban dengan cara dipukul pada bagian kaki dan membanting korban di tempat tidur bila menangis," ujar pria yang akrab disapa Risti itu.
Parahnya, setelah ibunya tahu bahwa anaknya sudah tidak bernyawa pada Kamis (23/6/2022), E menitipkan mayat anaknya itu kepada ibunya ESB. Kemudian pada pukul 03.00 WIB E pergi begitu saja dengan alasan ada acara Kantor di Yogyakarta.
"Saksi (ESB) bilang (kematian bayi) sejak Kamis (23/6/2022) lalu sekitar pukul 02.00 WIB. Dan mayatnya sudah membusuk di dalam kamar rumah tinggal saksi," kata Risti.
Risti mengungkapkan bahwa polisi menerima informasi temuan jenazah anak di Siwalankerto Tengah itu pukul 16.30 WIB. Selanjutnya, personel bersama jajaran terkait mendatangi lokasi temuan jenazah itu.
Terungkapnya temuan jenazah ini justru bermula dari ESB (46) yang keluar rumah/tempat kejadian perkara (TKP) pada Sabtu sore sekitar pukul 15.00 WIB. Ia lantas bertemu dengan tetangganya bernama Sultan Adam.
Kepada tetangganya itulah ESB menceritakan bahwa di rumahnya, cucunya yang baru berusia 5 bulan telah meninggal. Mengetahui hal itu Adam segera menghubungi Polsek Wonocolo.
Kepolisian setempat bersama Tim Inafis Polrestabes Surabaya sudah melakukan olah TKP dan melakukan sterilisasi rumah tersebut dengan memasang garis polisi.
(dpe/sun)