Polisi Ralat Temuan Mayat di Surabaya, Bukan Bocah Tapi Bayi 5 Bulan

Polisi Ralat Temuan Mayat di Surabaya, Bukan Bocah Tapi Bayi 5 Bulan

Tim detikJatim - detikJatim
Sabtu, 25 Jun 2022 23:04 WIB
Police line tape. Crime scene investigation. Forensic science.
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/D-Keine)
Surabaya -

Warga Jalan Siwalankerto Tengah digemparkan temuan mayat bocah yang diperkirakan berusia 5 tahun di rumah nomor 121 di Gang Anggur. Polisi yang menyebut anak itu berusia 5 tahun, kini meralatnya. Ternyata itu jenazah bayi berusia 5 bulan.

"Maaf, saya tadi salah menyampaikan informasi. Ternyata bayi 5 bulan," ujar Kanit Reskrim Polsek Wonocolo Surabaya AKP Ristitanto kepada detikJatim, Sabtu (25/6/2022) petang.

Pria yang akrab disapa Risti itu mengatakan, polisi menerima informasi temuan jenazah anak di Siwalankerto Tengah itu pukul 16.30 WIB. Selanjutnya, personel bersama jajaran terkait mendatangi lokasi temuan jenazah itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut polisi meralat jenazah yang tadinya disebut berusia 5 tahun ternyata merupakan bayi yang baru berusia 5 bulan. Selain itu ia menyebutkan ada kejanggalan dalam kematian bayi tersebut.

"Saksi bilang (kematian bayi) sejak hari Kamis (23/6/2022) sekitar 02.00 WIB dan mayatnya sudah membusuk di dalam kamar rumah tinggal saksi," kata Risti.

ADVERTISEMENT

Saksi yang dimaksud adalah seorang perempuan berinisial ESB yang diduga merupakan nenek dari bayi yang ditemukan meninggal dan sudah membusuk di dalam rumahnya.

Terungkapnya temuan jenazah ini justru bermula dari ESB yang keluar rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pada Sabtu sore sekitar pukul 15.00 WIB. Ia lantas bertemu dengan tetangganya bernama Sultan Adam.

Kepada tetangganya itulah ESB menceritakan bahwa di rumahnya, cucunya yang baru berusia 5 bulan telah meninggal. Mengetahui hal itu Adam segera menghubungi Polsek Wonocolo.

Kepolisian setempat bersama Tim Inafis Polrestabes Surabaya sudah melakukan olah TKP dan melakukan sterilisasi rumah tersebut dengan memasang garis polisi. "Ada dugaan bayi itu korban penganiayaan," kata Risti.




(dpe/sun)


Hide Ads