Pemuda yang Viral Dikeroyok di Kota Malang Diduga Mabuk

Pemuda yang Viral Dikeroyok di Kota Malang Diduga Mabuk

Muhammad Aminudin - detikJatim
Kamis, 16 Jun 2022 14:11 WIB
Lokasi penggeroyokan di Jalan S Supriyadi Kota Malang.
Lokasi penggeroyokan di Jalan S Supriyadi Kota Malang. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Kota Malang -

Pemuda yang mengaku sebagai korban pengeroyokan di Kota Malang yang videonya viral telah melapor ke polisi. Korban berinisial UD (20), warga Kabupaten Malang itu tengah menjalani pemeriksaan di Polsek Sukun.

Kapolsek Sukun Kompol Nyoto Gelar mengungkapkan korban melapor sekitar pukul 03.00 WIB. Dalam keterangannya, ia mengaku sebagai korban pengeroyokan yang rekaman videonya viral di media sosial.

"Setelah korban datang melapor kami antar untuk menjalani visum di RS dr Syaiful Anwar (RSSA)," ujar Nyoto ditemui di Mapolsek Sukun, Kamis (16/6/2022) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nyoto mengaku belum mendapat informasi lengkap terkait dugaan pengeroyokan yang dialami korban. Karena hingga siang ini korban masih dimintai keterangan oleh Unit Reskrim dibantu Satreskrim Polresta Malang Kota.

"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan. Karena proses pemeriksaan masih berjalan hingga saat ini," ungkapnya.

ADVERTISEMENT
Video viral diduga pengeroyokan di Jalan S Supriyadi, Kota MalangVideo viral diduga pengeroyokan di Jalan S Supriyadi, Kota Malang. (Foto: tangkapan layar/detikJatim)

Untuk sementara polisi menemukan korban dalam pengaruh alkohol saat peristiwa terjadi. Kemungkinan kondisi serupa juga dialami oleh para pelaku.

"Kayaknya ada pengaruh alkohol atau mabuk saat kejadian. Persoalannya apa dan waktunya kejadiannya kapan, kami masih menggali keterangan korban," tuturnya.

Sementara itu, Andre (36) penjual masker dan kaus tangan di lokasi kejadian mengaku peristiwa terjadi ketika dirinya sudah menutup lapak jualannya.

Dari informasi yang ia dapatkan usai membuka lapak jualannya pagi tadi, tawuran terjadi pada Rabu (15/6/2022) petang sekitar pukul 18.00 WIB.

"Pas kejadian, saya sudah tutup. Tapi katanya yang tawuran anak-anak yang biasa jualan tiket pertandingan Arema. Bukan persoalan jual tiket, tapi karena mabuk," ujarnya ditemui di lokasi.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads