Kamis, 29 September 2008, Kota Pahlawan digemparkan kabar pembunuhan keluarga (familicide). Empat orang terdiri suami, istri dan dua anak yang masih balita ditemukan tewas bersimbah darah di rumah Jalan Ngagel Jaya 82.
Keempat korban adalah Yanuar Stevanus (37), Seniwati (36) serta dua anaknya JJ (5) dan CK (3). Pelaku tak lain adalah Yanuar, suami sekaligus ayah para korban. Usai membantai istri dan dua anaknya, Yanuar kemudian menyusul dengan bunuh diri.
Buraiyah, pembantu keluarga Yanuar merupakan orang pertama yang mengetahui peristiwa tragis itu. Saat itu ia merasa janggal. Karena keluarga Yanuar belum ada yang bangun pagi. Padahal sekitar pukul 05.00 WIB majikannya sudah bangun semua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buraiyah kemudian berinisiatif membangunkan majikannya. Ia berpikir mungkin kesiangan sehingga telat bangun. Buraiyah kemudian mengetuk pintu kamar majikannya. Tetapi tak ada jawaban.
Ia kemudian mengintip dari teralis jendela. Ia menjerit histeris dan membuat kaget pembantu dan karyawan lainnya. Butuh beberapa menit Buriyah untuk bisa berbicara dengan lancar.
Dengan sesenggukan ia memberitahukan bahwa majikan dan keluarganya tewas bersimbah darah di dalam kamar. Buru-buru, para karyawannya kemudian melaporkan temuan itu ke Polsek Gubeng.
Tak lama, polisi langsung mendatangi rumah Yanuar. Mereka langsung mendobrak kamar Yanuar. Setelah terbuka, pemandangan yang terlihat sungguh memilukan hati. Empat mayat tergeletak bersimbah darah.
Polisi awalnya menduga Yanuar dan keluarga tewas dibunuh perampok. Namun setelah didalami lagi, ternyata tak ada barang yang hilang. Posisi kamar juga terkunci dari dalam. Penyelidikan semakin terang setelah Bid Dokkes Polda Jatim dan tim Labfor turun ikut membantu penyelidikan.
Hasil olah TKP menyimpulkan keempat anggota keluarga itu tewas dibunuh oleh Yanuar sendiri. Ini karena Yanuar diketahui tewas paling akhir. Hal ini juga dikuatkan dengan saksi-saksi yang berada di rumah Yanuar sesaat sebelum tragedi itu.
Yanuar merupakan pegawai bagian IT di pabrik kopi Kapal Api. Namun selama ini ia bersama istrinya juga mempunyai usaha sampingan sebagai agen Sari Roti. Para pekerjanya ini ada 11 orang dan tinggal di rumahnya yang setiap hari membantu distribusi roti.
Polisi lantas melakukan rekonstruksi ulang pembunuhan. Diketahui pembunuhan itu dilakukan Yanuar terjadi sekitar pukul 02.00 -03.00 WIB. Dari keterangan saksi karyawannya, tengah malam sebelum peristiwa pembunuhan Yanuar tampak seperti orang bingung. Ia diketahui mondar-mandir dan terlihat cemas.
Yanuar lantas masuk ke kamar. Dari hasil olah TKP sang istri merupakan korban pertama yang dibunuh oleh Yanuar dengan cara menggoreskan pisau ke leher saat tidur. Sang istri sebenarnya sempat melakukan perlawanan. Ini terlihat dari luka yang dialaminya.
Namun karena dibekap dengan kuat oleh Yanuar, ia tak berdaya. Luka sayatan sedalam 10 cm di bagian leher menghabisi nyawa Seniwati. Mengetahui istrinya sudah tewas, Yanuar kemudian menutupi wajah istrinya dengan bantal.
Korban selanjutnya adalah kedua anaknya. Yanuar menghabisi keduanya sama seperti dengan ibunya. Anak-anak yang balita itu mengalami luka robek di bagian leher dan tewas bersimbah darah.
Usai menghabisi anak dan kedua istrinya, Yanuar lalu memutuskan akan minum obat serangga namun hal itu tak dilakukan. Ini dibuktikan dengan temuan botol obat serangga di sekitar kamar.
Yanuar lantas mencoba dengan mengiris urat nadinya dan menusuk dada dan perutnya dengan pisau. Namun belum juga kunjung menemui ajal. Di saat itu lah Yanuar sempat menulis pesan di dinding dengan darahnya.
Pesan itu bertuliskan " Ma, aku diakali orang aja." Ia kemudian menghabisi dengan menyayat leher dan menancapkan pisau kembali ke perutnya. Posisi ini sesuai dengan keterangan pembantunya Buraiyah yang menemukan pertama kali.
Polisi menduga aksi keji yang dilakukan Yanuar karena masalah bisnis. Ia diduga bangkrut karena kalah main valas (valuta asing). Ini diperkuat dari barang bukti berupa laptop merek Acer yang diamankan, polisi mendapat data-data tentang valas dan bursa saham.
Sejumlah saksi rekan kerja di kantornya juga mengaku pernah disambati beberapa kali sebelum peristiwa pembunuhan. Saat itu, Yanuar mengaku bingung. Namun saat ditanya soal apa, Yanuar tak mau membeberkan.
Senin (29/9/2008) atau empat hari setelah tragedi itu, para korban dimakamkan Pemakaman Gereja Katolik Kecamatan Kaliwates-Jember. Yanuar dan istrinya Seniwati dimakamkan satu liang lahat. Sedangkan kedua anaknya satu liang lahat terpisah.
Pemakaman itu dihadiri keluarga dan kerabat baik dari keluarga Seniwati di Jember maupun keluarga Yanuar di Bondowoso. Pemakaman jenazah Yanuar, Seniwati dan dua anaknya dimulai dari Gedung Persemayaman Panca Budi yang berjarak sekitar 20 meter dari pemakaman.
Crime Story merupakan rubrik khusus yang mengulas kisah kriminal yang pernah terjadi di Jatim. Crime Story tayang setiap Jumat.