Saksi kunci terbunuhnya nenek Wurlin (70) warga Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Malang sudah selesai menjalani operasi luka yang dialami. Ia adalah Syaifudin (18) yang tidak lain merupakan cucu Nenek Wurlin. Syaifudin kini tengah menjalani perawatan di RS dr Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
Udin sapaan akrabnya menderita luka-luka di leher dan bagian perut. Hingga kini belum diketahui siapa yang menyayat tubuhnya sehingga mengalami luka itu. Dokter spesialis bedah Toraks Kardiak dan Vaskuler dr Kurnia Kusuma Wardana yang menangani menuturkan bahwa kondisi Udin berangsur membaik.
"Sekarang kondisinya sudah membaik, sudah lepas alat bantu ventilator. Terapi memang masih di ICU. Kalau sudah lepas ventilator artinya sadar," kata Kurnia kepada wartawan, Kamis (9/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika Udin dirujuk ke RSSA, kata Kurnia, kondisinya lemas akibat bagian tenggorokannya terluka. Untungnya luka pada leher itu tak sampai mengenai pembuluh darah besar dan hanya mengenai saluran pernapasannya saja.
"Pertama dirujuk kondisinya lemah, ada luka di leher hingga memotong saluran napasnya. Lehernya terluka sedalam 10 sentimeter, dengan lebar 15 sentimeter, cukup dalam tapi tidak memotong pembuluh darah besar. Tapi saluran napas terpotong total. Kalau memotong pembuluh darah mungkin tidak selamat," ujarnya.
Selain luka di leher, bagian perut Udin juga mengalami luka cukup parah. Kini kedua lukanya telah dilakukan operasi dan sudah menjalani masa pemulihan di ruang ICU. Operasi dilakukan pada Selasa (7/6/2022) selepas Udin dirujuk ke rumah sakit milik Pemprov Jawa Timur itu.
"Operasi berjalan siang, memerlukan waktu 30 sampai 45 menit. Ditangani empat tim dokter. Ada dua tindakan (operasi). itu karena tenggorokan putus total dan ada luka di perut, di usus, di lambung," bebernya.
Saat ini kondisi Udin, kata Kurnia terus membaik kendati masih berada di ruangan ICU dan telah melewati masa kritis karena tidak lagi menggunakan alat bantu napas atau ventilator.
"Kondisinya membaik, sudah lepas alat bantu napas ventilator, tetapi masih di ICU. Kalau sudah lepas ventilator artinya dia sadar," ungkapnya.
Mengenai kapan Udin bisa dimintai keterangan dan diperiksa kepolisian pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen rumah sakit. Dari sisi medis kondisi pasien, dikter memperkirakan dua minggu pasca operasi sudah membaik dan bisa bicara.
"Satu sampai dua minggu harusnya sudah bisa bicara. Ini seharusnya masa kritisnya sudah lewat. Nanti bisa dipindahkan ke ruangan inap, tapi karena ada luka di perut harus puasa dulu, asupan makanannya melalui di selang infus," pungkasnya.
Sebelumnya polisi menyebut jika Syaifudin merupakan saksi kunci atas kejadian yang menimpa neneknya. Karena tengah menjalani perawatan medis, polisi belum dapat meminta keterangan Syaifudin secara langsung.
Seperti diberitakan, seorang nenek tinggal di Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang ditemukan tewas di ruang dapur rumahnya. Peristiwa meninggalnya nenek Wurlin diketahui ketika Syaifudin (18) cucunya keluar rumah dalam kondisi bersimbah darah Selasa (7/6/2022) pagi.
(dpe/iwd)