Pembunuhan Pensiunan RRI Madiun, Polisi Dalami Motif Asmara

Pembunuhan Pensiunan RRI Madiun, Polisi Dalami Motif Asmara

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 09 Jun 2022 10:32 WIB
SN Pelaku pembunuhan pensiunan RRI Madiun
SN Pelaku pembunuhan pensiunan RRI Madiun (Foto: Sugeng Harianto/detikJatim)
Kota Madiun -

Teka-teki kasus pembunuhan seorang pensiunan RRI di Madiun, Aris Budianto mulai tersingkap. Polisi akhirnya mengamankan seorang terduga pelaku pembunuhan ini. Diduga, pembunuhan terjadi karena motif asmara.

Kapolres Madiun Kota AKBP Suryono mengatakan, pelaku diamankan saat berada di pulau Madura. Suryono mengatakan, pelaku berhasil ditangkap melalui petunjuk rekaman kamera CCTV. Tak hanya itu, bukti itu juga dikuatkan dari penelusuran ponsel korban sebelum ditemukan tewas bersimbah darah.

"Betul, satu terduga pelaku pembacokan hari ini kami amankan di pulau Madura," ujar Suryono saat dikonfirmasi detikJatim, kemarin Rabu (8/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suryono menambahkan, pelaku yakni SN. Pelaku tak lain merupakan tetangga korban.

"Yang kami amankan ini pria inisial SN, tetangga korban. Kami amankan saat di kampung halaman, di Bangkalan Madura. Selanjutnya terduga akan kami mintai keterangan lebih lanjut," kata Suryono.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Madiun kota AKP Tatar Hermawan menambahkan, usai ditangkap di Bangkalan, pelaku dibawa ke Polres Madiun Kota. Pelaku langsung diperiksa lebih lanjut oleh Tim Unit dua Sat Reskrim Polres Madiun kota.

Tatar menambahkan, pelaku tiba di Polres Madiun sekitar pukul 15.00 WIB. Petugas menjemput pelaku saat bersembunyi di rumah orang tuanya di Bangkalan.

Pantauan detikJatim, saat tiba di mapolres, pelaku tampak mengenakan celana pendek warna cokelat dan baju kemeja lengan pendek corak warna putih hitam. Dengan tangan diborgol dan bermasker, pelaku berjalan lunglai. Dia hanya bisa pasrah saat petugas menggelandangnya masuk ke ruang tim penyidik sambil terus menunduk.

Selain mengamankan pelaku, lanjut Tatar, pihaknya juga menyita sebuah motor yang digunakan dari Madiun ke Madura. Tak hanya itu, sebilah celurit yang diduga dipakai untuk menghabisi korban juga berhasil diamankan.

"Barang bukti sepeda motor pelaku yang digunakan untuk kabur kami amankan juga. Termasuk celurit yang digunakan untuk membacok korban," tandas Tatar.

Sedangkan soal dugaan motif, Tatar menyebut ada motif asmara yang diduga menjadi pemicu pembacokan hingga tewasnya Aris Budianto sehari setelah pensiun.

"Soal dugaan motif asmara itu berdasarkan rumor saksi tetangga yang kami mintai keterangan," kata Tatar.

Meskipun ada rumor dugaan motif asmara, kata Tatar, polisi belum bisa memastikannya. Karena saat ini pelaku masih diperiksa secara intensif. Adapun motif asmara yang dimaksud, Tatar menyebut bahwa korban diduga menjalin asmara dengan istri pelaku.

"Kita masih melakukan pemeriksaan terduga pelaku sehingga belum bisa memastikan rumor saksi tetangga siap dugaan motif asmara. Rumor bahwa korban diduga menjalin hubungan asmara dengan istri terduga pelaku," terang Tatar.

Tatar mengungkapkan, rumah korban dengan terduga pelaku hanya berjarak dua rumah. Sehingga kedua istri korban kerap saling berkunjung di rumah masing-masing. Meski begitu, hal itu perlu diselidiki lebih lanjut.

"Ini baru keterangan tetangga infonya korban sering main ke rumahnya terduga pelaku. Kemudian istri pelaku juga sering main ke rumah korban. Tapi kita masih penyelidikan belum bisa menyimpulkan," terangnya.

Dalam penyelidikan ini, polisi juga berencana akan memeriksa istri pelaku yang baru saja tertangkap. Ini untuk mengonfirmasi juga terkait keterangan soal rumor tersebut.

"Kita akan memintai keterangan juga kepada istri terduga pelaku atau tetangga korban," tandas Tatar.

Sebelumnya, seorang pria di Kota Madiun yang mengenakan sarung ditemukan tewas bersimbah darah sekitar pukul 04.30 WIB, Kamis (2/6/2002). Pria tersebut adalah Aris Budianto yang baru saja pensiun dari RRI Madiun per 1 Juni 2022. Warga Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Taman itu ditemukan tergeletak tak bernyawa di jalan gang samping rumah tetangga.




(hil/dte)


Hide Ads