Polisi terus menyelidiki kasus terbunuhnya seorang nenek di Kabupaten Malang. Sang cucu bernama Syaifudin (18), menjadi saksi kunci untuk mengungkap peristiwa berdarah itu.
Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat mengatakan pihaknya tengah mendalami kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan nenek Wurlin (70) tewas.
"Terkait kejadian ini, khususnya dalam kejadian pembunuhan atau penganiayaan ini. Kami masih mendalami proses mekanisme atau apa yang kita jumpai di TKP," ungkap Ferli kepada wartawan di Mapolres, Rabu (8/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai upaya mengungkap tabir kematian nenek Wurlin itu, polisi juga menggali keterangan dari sejumlah saksi. Ferli menyebut sudah ada delapan sampai sembilan saksi yang telah dimintai keterangan.
Selain itu, Satreskrim Polres Malang juga tengah menunggu untuk dapat meminta keterangan saksi kunci yang saat ini dalam perawatan di rumah sakit. Ia adalah Syaifudin (18), yang berstatus cucu korban.
"Tapi yang pasti kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap delapan sampai sembilan saksi. Masih ada satu saksi kunci yang belum bisa kita mintai keterangan karena masih dalam perawatan di rumah sakit yakni MS cucu dari korban," kata Ferli.
Menurut Ferli, keterangan dari saksi kunci sangat dibutuhkan untuk membantu proses penyelidikan. Kondisinya tengah dalam penanganan medis, membuat petugas belum dapat menggali keterangan secara langsung.
"Tapi mohon bisa bersabar karena saksi kunci belum bisa dilakukan pemeriksaan karena baru dilakukan operasi dan belum bisa dijumpai," tuturnya.
"Tapi kami selaku petugas mengawasi saksi kunci di rumah sakit. Termasuk juga melakukan pengamanan 24 jam dalam upaya bisa mengungkap kejadian ini," sambungnya.
(iwd/iwd)