Anak Pasutri Tewas Korban Jambret Yakin Orang Tuanya Masuk Surga

Anak Pasutri Tewas Korban Jambret Yakin Orang Tuanya Masuk Surga

Jemmy Purwodianto - detikJatim
Selasa, 07 Jun 2022 23:13 WIB
(Pasutri) di Surabaya meninggal tertabrak bus
Penanganan kecelakaan pasutri tertabrak bus setelah jadi korban penjambret. (Foto: Istimewa Dok Polsek Benowo)
Gresik - Mendiang pasutri korban penjambretan di Romokalisari Muhammad Agus Turmudhi (44) dan Qomariyatus Sa'adah (42) meninggalkan 2 orang anak. Anak pertama saat ini masih duduk di bangku kelas VII SMP sedangkan anak kedua menempuh pendidikan di bangku kelas IV SD.

Adik kandung Qomariyatus Sa'adah, Muhammad Nur Fathoni mengatakan ketika pertama kali mendengar orang tuanya meninggal tertabrak bus setelah menjadi korban percobaan penjambretan keduanya sempat terpukul.

"Awal menerima kabar itu kedua anaknya sempat enggak kuat. Tapi saya bilang kalau orang tuanya meninggal syahid karena melawan kejahatan. Secara perlahan tapi pasti akhirnya mereka mengerti," ujarnya ketika ditemui detikJatim di rumah duka di Perumahan Giri Asri, Kebomas, Gresik, Selasa (7//6/2022).

Anak kedua mendiang pasutri itu MM turut menemani ketika pamannya sedang menemui detikJatim. Ia sudah terlihat lebih energik menyambut para petakziah yang hendak mengucapkan belasungkawa.

Hari itu MM mengaku disuruh libur oleh guru sekolahnya. Ia pun memanfaatkannya untuk mendoakan kedua orang tuanya yang telah tiada.

"Masih disuruh gurunya libur. Kadang saya ajak untuk ziarah ke makam orang tuanya. Kalau malam saya ajak kumpul keluarga biar mentalnya kuat kembali," kata Fathoni.

Kepada detikJatim MM mengaku jika besar nanti ingin menjadi YouTuber. Ia juga bermimpi masuk SMPN 1 Gresik setelah lulus SD. Ia sendiri tampak tidak ingin terus larut dalam kesedihan atas musibah yang menimpa kedua orang tuanya.

"Saya yakin mama papa masuk surga. Saya punya cita-cita nanti kalau sudah besar ingin jadi YouTuber. Bikin konten tentang food blogger," kata bocah berusia 10 tahun itu penuh semangat.

Fathoni, adik kandung Almarhumah Qomariyatus Sa'adah memastikan bahwa keluarga besar Almarhum dan Almarhumah telah dengan kompak akan menjamin masa depan kedua anak yang ditinggalkan.

Rumah duka pasutri korban jambret Romokalisari di Kebomas, Gresik.Rumah duka pasutri korban jambret Romokalisari di Kebomas, Gresik. (Foto: Jemmy Purwodianto/detikJatim)

"Keluarga besar juga kompak menjamin masa depan mereka. Khususnya dalam hal pendidikan," kata Fathoni.

Sebelumnya, papa dan mama MM meninggal karena tertabrak bus. Peristiwa nahas itu terjadi di Jalan Romokalisari, Benowo, Surabaya, Minggu (5/6). Sebelum tertabrak bus keduanya ternyata menjadi korban percobaan penjambretan.

Saat kejadian itu Agus Turmudhi dan Qomariyatus Sa'adah berboncengan mengendarai Honda Supra X nopol W 6955 HW. Sekitar pukul 17.00 WIB peristiwa nahas itu terjadi. 2 pelaku jambret memepet dan berusaha menarik tas korban.

Penjambret lantas melepas tas dan membuat motor korban hilang kendali serta terjatuh di jalur kanan. Nahas saat terjatuh itu, sebuah bus nopol S 7908 UA yang dikemudikan Agung Widodo (28) asal Bojonegoro melaju dari arah belakang. Tubuh kedua pasutri itu tertabrak hingga meninggal di lokasi.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana mengatakan polisi telah mengantongi ciri-ciri pelaku jambret yang mengakibatkan pasutri itu meninggal tertabrak bus di Romokalisari. Pelaku diduga 2 orang dan kini tengah diburu.

"Kemarin kami turun langsung ke TKP terus konsolidasi dengan tim untuk mengejar pelakunya. Saya mohon doanya, supaya pelaku terungkap," katanya, kemarin.

Menurut Mirzal, di lokasi kejadian memang tidak ditemukan kamera CCTV. Namun pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahui ciri-ciri pelaku dan menelusuri pelat kendaraan yang digunakan pelaku.

"Ada pelatnya, saat ini lagi didalami oleh penyidik. Saat ini penyidik sudah mendata kendaraan yang digunakan, termasuk ciri-ciri pelaku yang badannya kecil. Dua orang (pelaku), kita lagi dalami. (Pakai) Motor matik," beber Mirzal.


(dpe/iwd)


Hide Ads