Peristiwa penganiayaan lima pelajar terjadi di Sidoarjo. Orang tua korban yang tak terima kemudian lapor ke polisi.
Waluyo, salah satu tetangga korban membenarkan bahwa orang tua korban telah melakukan laporan ke polisi. Salah satunya yakni SRS (50), ia tak terima anaknya menjadi korban penganiayaan.
"Semua orang tua korban sudah melapor penganiayaan itu ke Polresta Sidoarjo," tutur Waluyo, Jumat (3/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waluyo menuturkan tak hanya orang tua korban, warga dan tetangga juga merasa geram dengan aksi penganiayaan itu. Maka wajar orang tua juga tak terima. Apalagi video tersebut beredar luas.
"Kasihan korbannya ada yang sempat terjatuh, dan yang perempuan memegangi tulang rusuknya," terang Waluyo.
Sebelumnya, peristiwa penganiayaan lima pelajar terjadi di Sidoarjo. Penganiayaan sempat direkam melalui kamera ponsel dan beredar viral.
Ada dua potongan video penganiayaan yang beredar. Masing-masing berdurasi 1,26 menit dan 29 detik.
Dalam potongan video 29 detik terdengar perekam mengucapkan pertandingan yang akan dimulai. Sesaat kemudian seorang pria memberi aba-aba layaknya wasit
"Tampaknya ramai sekali pemirsa. Oke, kita mulai pertandingan ini," demikian suara dari dalam video seperti yang dilihat detikJatim, Jumat (3/6/2022).
Perempuan yang telah memasang kuda-kuda itu tampak langsung melayangkan tendangan dan pukulan. Mendapat perlakuan itu, korban hanya diam saja dan langsung jongkok mengerang kesakitan.
Sama seperti pada video sebelumnya, dalam video kedua berdurasi 1,26 menit, tampak seorang tiga perempuan sedang memarahi tiga orang perempuan lainnya. Tak hanya memarahi mereka juga melayangkan sesekali tendangan dan pukulan dengan brutal.
Kedua video tersebut diketahui terjadi di sebuah pergudangan di kawasan Sruni, Gedangan, Sidoarjo. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (27/5 dan Sabtu (28/5). Korbannya diketahui ada 5 orang pelajar SMP. Mereka dijemput dari sekolahnya dan dihajar para pelaku di lokasi seperti dalam video yang beredar.
(abq/iwd)