Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto membenarkan penggerebekan tersebut. Penggerebekan dilakukan oleh Ditreskrimum Polda Jatim.
Saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan secara intensif.
"Iya, infonya tempat karaoke. Saat ini masih diperiksa terus sama Ditreskrimum, masih diduga," kata Dirmanto kepada detikJatim, Jumat (27/5/2022).
Dirmanto menjelaskan penggerebekan dilakukan pada Selasa (23/5) dini hari. Adapun lokasinya yakni di Gampengrejo, Kabupaten Kediri.
"Itu pukul 00.00 WIB, Selasa pagi," tutur Dirmanto.
Ditanya apakah penggerebekan terkait layanan striptis atau tarian telanjang? Dirmanto enggan membeberkannya. Ia kembali menegaskan saat ini masih dilakukan pemeriksaan.
"Masih dalam pemeriksaan, nanti akan disampaikan," tandas Dirmanto.
Berdasar penelusuran detikJatim, lokasi kafe dan karaoke yang dimaksud adalah Kafe Neo, di Desa Sambirejo, Gampengrejo Kabupaten Kediri.
Warga setempat, Budi membenarkan bahwa tempat tersebut sempat didatangi puluhan polisi. Sejumlah orang juga diamankan saat itu.
"Iya, saya tahunya baru pulang kerja saat itu, kok ada ramai ramai banyak mobil polisi. Ternyata ada penggerebekan polisi, soal apanya saya tidak tahu," kata Budi.
Pantauan di lokasi, karaoke tersebut tampak tutup dan tak ada aktivitas. Meski demikian, di tempat tersebut tak terpasang garis polisi.
Pemilik karaoke pun buka suara. Pemilik kafe dan karaoke Neo, Sudarsono membenarkan tempat usahanya sempat didatangi anggota polisi dari Polda Jatim. Namun saat itu, ia tak berada di tempat.
"Iya, benar saat itu ada anggota Polda Jatim yang patroli ke tempat kami, namun saya kebetulan sedang ada keperluan keluarga dan tidak berada di tempat. Yang tahu manajer saat itu, saya tidak tahu persis seperti apa," ujar Sudarsono, Jumat (27/5/2022).
Dari keterangan anak buahnya, terang Sudarsono, sebelum penggerebekan, saat itu ada tamu yang meminta dicarikan pemandu lagu di salah satu room. Tak lama berselang, polisi datang dan melakukan penggerebekan.
Dalam penggerebekan itu, ada 11 orang yang diamankan. Saat ini mereka dibawa di Polda Jatim untuk diperiksa terkait dugaan striptis.
"Yang jelas saat itu ada tamu yang datang dan minta dicarikan pemandu lagu di sebuah room, kemudian tidak berapa lama ada polisi datang dan mengamankan sejumlah orang yang ada di room tersebut beserta pemandu lagu dan pegawai," jelas Sudarsono.
Kendati demikian, Sudarsono membantah usahanya diduga menyajikan striptis atau tarian telanjang. Sudarsono menjelaskan sebelum penggerebekan itu, diketahui ada tamu di room nomor 19 yang minta dicarikan pemandu lagu. Tak lama, kemudian sejumlah anggota polisi patroli dan melakukan penggerebekan.
"Perempuan (pemandu lagu) itu bukan dari manajemen. Jadi awalnya ada tamu yang datang terus meminta dipanggilkan pemandu lagu ke waiters atau pelayan yang karyawan itu. Tahu-tahu ada kejadian anggota Polda berpatroli di situ," kata Sudarsono.
Meski demikian, Sudarsono sendiri tak mengetahui pasti apa aktivitas di dalam room 19 usai dicarikan pemandu lagu. "Namun saya berani menjamin, tidak ada ada tarian striptis yang disediakan oleh manajemen," tegas Sudarsono.
Menurut Sudarsono, dari penggerebekan itu ada sejumlah orang yang turut diamankan dan kini dibawa ke Polda Jatim. Di antara orang yang dibawa itu ada dua karyawannya yang diduga menjadi penyedia pemandu lagu.
(hil/sun)