Sudarsono menjelaskan sebelum penggerebekan itu, diketahui ada tamu di room nomor 19 yang minta dicarikan pemandu lagu. Tak lama, kemudian sejumlah anggota polisi patroli dan melakukan penggerebekan.
"Perempuan (pemandu lagu) itu bukan dari manajemen. Jadi awalnya ada tamu yang datang terus meminta dipanggilkan pemandu lagu ke waiters atau pelayan yang karyawan itu. Tahu-tahu ada kejadian anggota Polda berpatroli di situ," kata Sudarsono, Jumat (27/5/2022).
Meski demikian, Sudarsono sendiri tak mengetahui pasti apa aktivitas di dalam room 19 usai dicarikan pemandu lagu.
"Namun saya berani menjamin, tidak ada ada tarian striptis yang disediakan oleh manajemen," tegas Sudarsono.
Menurut Sudarsono, dari penggerebekan itu ada sejumlah orang yang turut diamankan dan kini dibawa ke Polda Jatim. Di antara orang yang dibawa itu ada dua karyawannya yang diduga menjadi penyedia pemandu lagu.
Sebelumnya, Polda Jatim menggerebek karaoke tersebut pada Selasa (23/5) di Jalan Raden Wijaya Desa Sambirejo, Gampengrejo, Kediri. Penggerebekan dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto.
Saat ditanya apakah penggerebekan terkait layanan striptis atau tarian telanjang, polisi masih enggan membeberkan. Sebab saat ini masih dalam pendalaman. "Masih dalam pemeriksaan, nanti akan disampaikan," ujar Dirmanto.
(abq/iwd)