Fakta-fakta Mahasiswa UB yang Dikenal Cerdas Jadi Simpatisan ISIS

Fakta-fakta Mahasiswa UB yang Dikenal Cerdas Jadi Simpatisan ISIS

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 26 Mei 2022 11:32 WIB
universitas brawijaya
Kampus UB bertemu wartawan soal mahasiswanya ditangkap Densus 88 (Foto file: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Surabaya -

Densus 88 menangkap pria diduga simpatisan ISIS di Kota Malang. Pria tersebut ternyata mahasiswa berinisial IA.

Universitas Brawijaya (UB) mengakui simpatisan ISIS yang ditangkap Densus 88 adalah mahasiswanya.

Berikut fakta-fakta mahasiswa UB ditangkap Densus 88 sebagai simpatisan ISIS:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. IA Dikenal Mahasiswa Cerdas

Penangkapan IA oleh Densus 88 terkait radikalisme sangat disayangkan. IA disebut mahasiswa FISIP semester enam jurusan Hubungan Internasional. UB menyebut IA itu tergolong mahasiswa pintar dan cerdas

ADVERTISEMENT

"Itu mahasiswa kami, dari proses belajar mengajar relatif pintar. Karena indeks prestasinya di atas tiga," ujarnya.

2. UB Sayangkan Mahasiswanya Terlibat Radikalisme

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Prof Abdul Hakim menyayangkan dan prihatin mahasiswanya diduga terlibat aktivitas

"Pertama, kami tentu sangat prihatin dan menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut. Bagaimanapun, itu mahasiswa kami," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Rektorat UB, Jalan Veteran, Kota Malang, seperti dikutip dari detikJatim, Rabu (25/5/2022).

Abdul Hakim mengaku Rektorat telah berusaha mengkonfirmasi secara langsung terkait dugaan mahasiswanya yang dikabarkan telah diamankan Densus 88 tersebut. Densus menyebut IA merupakan pengumpul dana untuk ISIS.

3. Densus 88 Sebut IA Pengumpul Dana untuk ISIS

Rektorat telah berusaha mengkonfirmasi secara langsung terkait dugaan mahasiswanya yang diamankan Densus 88. Densus menyebut IA merupakan pengumpul dana untuk ISIS.

Pihaknya hingga kini belum belum berkomunikasi langsung dengan IA karena dalam penanganan Densus 88.

"Kami sudah mengetahuinya (ditangkap). Saya sudah menghubungi (Densus) dan diminta bersabar, karena yang bersangkutan sedang menjalani pemeriksaan," akunya.

4. UB Sebut Mahasiswa yang Ditangkap Semester 6

Penangkapan IA oleh Densus 88 terkait radikalisme sangat disayangkan. IA disebut mahasiswa FISIP semester enam jurusan Hubungan Internasional. UB menyebut IA itu tergolong mahasiswa pintar.

"Yang bersangkutan mahasiswa angkatan 2019, sekarang semester keenam. Ini yang menjadi sebab kami menyayangkan," ujarnya.

5. UB Telusuri Aktivitas Mahasiswanya Terlibat Radikalisme

Saat ini kampun UB tengah menelusuri kegiatan yang diikuti IA selama di dalam maupun di luar kampus usai ditangkap Densus 88, atas dugaan kegiatan mengarah kepada radikalisme.

"Kami sedang mengumpulkan informasi terkait kegiatan yang diikuti yang bersangkutan. Baik itu di unit kegiatan kampus atau jejaring lainnya," ungkapnya.

6. UB Telah Beri Pembekalan Deradikalisasi Terhadap Mahasiswa Baru

Selama ini UB mengklaim telah memberikan pembekalan deradikalisasi terhadap seluruh mahasiswa baru. Hal itu juga sebagai wujud implementasi program pemerintah yang mewajibkan perguruan tinggi menggelar program wawasan kebangsaan.

"Itu mahasiswa kami, dari proses belajar mengajar relatif pintar. Karena indeks prestasinya di atas tiga," ujar Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Prof Abdul Hakim dalam konferensi pers di gedung rektorat UB Jalan Veteran.

"Upaya UB dalam pencegahan agar mahasiswa tidak terlibat dalam gerakan radikalisme atau sejenisnya, sudah dilakukan melalui program wawasan kebangsaan terhadap mahasiswa baru," tandasnya.

7. Kegiatan Mahasiswa UB harus Izin Rektor

Kampus memberlakukan segala kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa baik di dalam maupun di luar kampus harus seizin rektor.

"Sangatlah tidak mungkin bagi kami untuk mengawasi secara total orang per orang. Karena disini lebih dari 60 ribu mahasiswa. Yang bisa kami lakukan adalah setiap kegiatan kemahasiswaan harus seizin dari rektorat atau dekan," paparnya.

Pasca kasus ini, pengawasan terhadap aktivitas mahasiswa akan diperketat lagi. Dengan cara, kegiatan yang digelar mahasiswaa harus sepengetahuan universitas.

"Dengan kasus ini, kami akan memperkuat lagi pengendalian dan pengawasan bagi aktivitas mahasiswa. Jadi tidak boleh ada lagi, kegiatan mahasiswa tidak sepengetahuan universitas," pungkasnya.




(fat/fat)


Hide Ads