Ratusan warga Desa Balongwono, Trowulan, Mojokerto beramai-ramai mengusir satu keluarga dari kampung mereka. Karena massa meyakini kepala keluarga ini menjadi otak dari komplotan polisi gadungan yang menculik 5 pemuda desa tersebut.
Kepala Desa Balongwono Puji Wahyu Ningsih mengatakan sejak kasus komplotan polisi gadungan terbongkar akhir pekan lalu, warga menuntut agar Muslikin (59) sekeluarga diusir.
Karena warga yakin, Muslikin yang saat ini menjabat Ketua RT 12, RW 4 di Dusun Wates Lor, Desa Balongwono itu menjadi otak komplotan polisi gadungan yang telah menculik 5 pemuda desa setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu keluarga ini terdiri dari pasangan suami istri Muslikin dan Amanah (54), serta putri Muslikin, Ade Irma dan menantunya. Sedangkan putra sulung Muslikin, Viky Andri Asmoko (29) sudah ditahan di Polres Mojokerto lantaran menjadi informan komplotan polisi gadungan.
"Karena warga yakin sekeluarga ini otaknya. Cuman dari kepolisian kan hanya Viki yang ditahan," kata Puji kepada wartawan di Kantor Desa Balongwono, Rabu (11/5/2022).
Oleh sebab itu, lanjut Puji, malam ini pihaknya menggelar musyawarah untuk membahas tuntutan warga. Namun, musyawarah yang awalnya hanya melibatkan lembaga desa dan tokoh masyarakat itu dihadiri ratusan warga Desa Balongwono.
![]() |
"Musyawarah memutuskan secara mufakat keluarga pelaku Viki ini keluar dari Dusun Wates Lor, Desa Balongwono untuk selama-lamanya," ungkapnya.
Puji menjelaskan, pihaknya sudah berupaya meredam warga agar tidak mengusir keluarga Muslikin malam ini. Karena pihaknya akan lebih dulu memanggil satu keluarga itu besok.
Namun, massa yang geram beramai-ramai mendatangi rumah bapak dua anak tersebut sekitar pukul 20.30 WIB. Ratusan warga langsung meminta Muslikin sekeluarga hengkang dari Desa Balongwono.
Polisi dan TNI yang berada di lokasi mengamankan Muslikin beserta istri, putri dan menantunya agar terhindar dari amukan massa. Petugas langsung memasukkan 4 orang tersebut ke mobil Polsek Trowulan untuk meninggalkan lokasi.
"Alhamdulillah tidak anarkis. Warga ingin menyaksikan keluarga Viki ini keluar dari rumah dan dibawa dengan mobil polisi. Sudah diamankan di Polsek Trowulan," jelasnya.
Komplotan polisi gadungan tersebut berjumlah 4 orang. Yaitu Iskak (29), warga Desa Seketi, Balongbendo, Sidoarjo, Rendika Pramana Putra (30), warga Desa Segodobancang, Tarik, Sidoarjo, Sugeng (32), warga Desa Kesamben Kulon, Wringinanom, Gresik, serta seorang pria bernama Arifin yang berhasil kabur.
Sejak awal April sampai 7 Mei 2022, Iskak dan kawan-kawan menculik 5 pemuda di Desa Balongwono. Tiga korban warga Dusun Kweden, sedangkan 2 korban warga Dusun Wates Lor.
Untuk melancarkan aksinya, komplotan polisi gadungan ini mengaku anggota Polda Jatim. Mereka mendapatkan informasi calon korban dari Viki. Iskak dan kawan-kawan lantas meringkus korban di rumahnya dengan dalih korban terlibat penyalahgunaan narkoba tanpa bukti apapun.
Setelah berhasil menculik, mereka meminta uang tebusan kepada orang tua korban. Jika tidak membayar, mereka mengancam akan membawa korban ke Polda Jatim untuk diproses hukum.
Aksi jahat komplotan polisi gadungan itu akhirnya terhenti setelah gagal menculik korban kelimanya, Bambang (24), warga Dusun Kweden pada Sabtu (7/5) sekitar pukul 22.30 WIB. Saat itu, ayah korban berteriak maling karena para pelaku tidak bisa menunjukkan surat penangkapan dan kartu tanda anggota Polri.
Teriakan ayah korban seketika membuat warga berdatangan mengamankan Iskak dan kawan-kawan. Namun, pelaku yang diketahui bernama Arifin berhasil kabur. Iskak, Rendika dan Sugeng babak belur dihajar warga yang geram. Selain itu, warga juga merusak mobil Daihatsu Ayla warna abu-abu nopol W 1563 YU yang akan mereka gunakan untuk menculik Bambang.
Saat ini, komplotan polisi gadungan itu telah ditahan di Rutan Polres Mojokerto. Polisi juga telah meringkus Viki yang menjadi informan para pelaku.
(iwd/iwd)