Polisi Dalami Dugaan Pelecehan Perempuan di Terminal Arjosari Kota Malang

Polisi Dalami Dugaan Pelecehan Perempuan di Terminal Arjosari Kota Malang

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 25 Apr 2022 04:38 WIB
Pihak terminal Arjosari meminta korban yang mengaku dilecehkan datang untuk menunjuk langsung siapa pelaku pelecehan itu.
Terminal Arjosari Kota Malang. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Kota Malang -

Kepolisian mulai mendalami dugaan pelecehan seksual terhadap perempuan berinisial R (26) yang hendak naik bus di Terminal Arjosari, Kota Malang. Itu seiring dengan rencana korban melapor ke polisi.

Satreskrim Polresta Malang Kota tengah mendalami kasus dugaan pelecehan seksual yang disampaikan R. Sejauh ini, petugas telah berkomunikasi dengan korban untuk mengetahui kronologinya.

"Kami sudah berkomunikasi dengan terduga korban, terkait dugaan kasus yang dialami itu," kata Kasatreskrim Polresta Malang AKP Bayu Febriyanto Prayoga dikonfirmasi detikJatim, Minggu (24/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, R mengatakan akan melaporkan kasus ini ke polisi. "Rencana mau melapor, tapi tidak hari ini," ujarnya.

Perempuan asal Malang ini kembali menceritakan kejadian yang dialami pada Sabtu (23/4/2022), siang itu.

ADVERTISEMENT

Ia mengaku, saat itu akan berangkat menuju Surabaya dengan menumpang bus di luar area Terminal Arjosari.

Hal itu dilakukan sesuai dengan pengalamannya menumpang bus di titik yang sama sejak tahun 2018.

"Memang saya salah naik dari situ. Tapi di situ lebih cepat, daripada masuk terminal. Sudah mulai 2018 saya ke Surabaya naik bus dari sana," terangnya.

Ia juga mengatakan, tak mengetahui persis wajah pelaku. Karena mengenakan buff hingga sulit untuk mengenali wajahnya. Yang dirinya bisa ingat, pelaku mengenakan seragam berwarna merah.

"Orangnya pakai kain penutup wajah, bukan masker. Dan pakai baju merah, saya tidak tahu apakah itu kru bus atau makelar," katanya.

Atas kejadian dialami R mengaku shock tak tak pernah membayangkan akan mengalami perlakuan tak senonoh.

"Makanya sampai saya teriak agar yang lain tahu. Orangnya pakai topi, bukan pakai masker medis, jadi samar-samar gitu dan langsung pergi. Situasi juga panas, ngebleng gak bisa foto-foto seperti disampaikan banyak orang," tegasnya.




(dpe/fat)


Hide Ads