Rawan Kriminalitas Jelang Lebaran, Polrestabes Surabaya Tingkatkan Patroli

Rawan Kriminalitas Jelang Lebaran, Polrestabes Surabaya Tingkatkan Patroli

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Sabtu, 23 Apr 2022 19:27 WIB
Ilustrasi Begal, Rampok, Jambret. Andhika Akbarayansyah/infografis.
Ilustrasi kejahatan jalanan. (Foto: Andhika Akbarayansyah)
Surabaya -

Selama Ramadan, aksi kriminalitas masih terjadi di Kota Surabaya. Bahkan, kian meningkat saat mendekati Lebaran Idul Fitri.

Hal ini diamini Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana. Untuk itu, ia berupaya meningkatkan patroli di seluruh titik yang dinilai rawan kriminalitas di Kota Pahlawan.

Data yang diperoleh detikJatim menyebut, dalam 3 bulan terakhir ada sejumlah kasus pencurian disertai kekerasan (curas) yang terjadi di Surabaya. Misalnya pada Januari 2022 ada 11 laporan dan 12 diantaranya telah selesai. Lalu pada Februari 2022 da 6 laporan dan 5 laporan selesai. Sedangkan pada Maret 2022 terdapat 4 Laporan, dan baru 1 yang selesai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari jumlah tersebut, Mirzal mengklaim, jumlah kasus curas dari awal tahun 2022 kian menurun.

"Selesai total 86%, dari Januari 2022, kecenderungan menurun," kata Mirzal saat dikonfirmasi, Sabtu (23/4/2022).

ADVERTISEMENT

Meski menurun, ia menyebut pihaknya tetap memaksimalkan patroli secara berkala dan rutin. Terlebih, di titik-titik yang dinilai rawan dan menggandeng sejumlah instansi terkait.

"Iya (patroli), apalagi Sabtu begini banyak giat patroli, gabungan Pamor Keris Presisi," ujarnya.

Terpisah, seorang pewarta media cetak nasional di Surabaya, Edi Susilo yang menjadi korban jambret pada Kamis (21/4/2022) lalu hanya bisa pasrah. Ia pesimis smartphone-nya bisa kembali meski sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Genteng Surabaya.

Hal ini ia ungkapkan usai bercermin dari kejadian nahas yang dialami rekan sesama pewartanya, Alfian. Menurutnya, Alfian yang juga mengalami kecopetan dan kehilangan sepeda motor di kawasan Polsek Genteng, tak juga mendapatkan titik terang.

"Selain saya, ada teman saya wartawan juga yang pernah kehilangan motor dan smartphone. Wilayahnya sama, di kawasan Kecamatan Genteng. Tapi ya gitu, sampai sekarang tidak ada apa-apa," tuturnya.

Elo berharap, apa yang dirasakannya tak dialami masyarakat lain. Ia ingin, masyarakat lebih hati-hati dan petugas kepolisian bisa meningkatkan patroli serta memelototi hal serupa agar tak terulang kembali.

"Ya, semoga kejadian saya ini yang terakhir kali di Surabaya, semoga Surabaya semakin aman," tutupnya.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads