Wartawan di Surabaya Jadi Korban Jambret Handphone

Wartawan di Surabaya Jadi Korban Jambret Handphone

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Kamis, 21 Apr 2022 20:59 WIB
Perempuan di rebut hpnya open pengendara motor
Ilustrasi penjambretan ponsel. (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Surabaya - Seorang wartawan salah satu media cetak nasional di Surabaya bernama Edi Susilo menjadi korban penjambretan handphone. Ponsel yang sedang dia pakai mengetik berita dirampas di Jalan Wali Kota Mustajab, saat dirinya sedang menunggu kedatangan Bus Trans Semanggi Suroboyo.

Pria yang akrab disapa Elo itu mengatakan, peristiwa itu berlangsung 'super kilat'. Kamis sore sekitar pukul 15.30 WIB, Elo sedang menunggu Bus Trans Semanggi Suroboyo. Sembari menunggu dia mengetik berita hasil peliputan hari itu. Dia terlalu fokus dan tidak memperhatikan sekitar.

Lalu pengemudi sepeda motor yang berboncengan itu datang. Dua penjambret itu sempat melawan arah demi mendapatkan ponsel milik Elo. Wartawan itu bahkan tidak sempat melakukan antisipasi atau menghindari perampasan ponselnya secara paksa itu.

"Tahu-tahu ada 2 orang naik motor, Honda BeAT warna oranye dan putih, langsung nyaut (mengambil dengan cepat)," kata Elo kepada detikJatim, Kamis (21/4/2022).

Setelah mengambil ponselnya Elo menyebutkan bahwa ke-2 pelaku itu langsung menggeber motornya ke Jalan Sedap Malam. Tepatnya, di samping Balai Kota Surabaya kemudian menghilang.

"Itu (kejadian) pas saya ngerjain liputan. Mereka (2 pelaku) melawan arus," ujarnya.

Meski kejadian itu berlangsung cepat, dia masih sempat melihat sekilas dan mengingat ciri-ciri pelaku. Pelaku itu berboncengan dengan orang yang dibonceng tak memakai helm. Ia menduga orang yang dibonceng itulah eksekutornya.

Setelah menyadari bahwa ponselnya dijambret, dia sempat sempat berupaya mengejar dan meneriaki 'maling' kedua pelaku itu. Tetapi upayanya sia-sia. Kedua pelaku sudah melaju kencang dengan sepeda motornya dan cepat menghilang.

"Saya sempat lari (mengejar terduga pelaku) sama teriak maling," tegasnya.

Meski begitu, Elo mengakui dirinya memang sempat 'ketenggengen' (tercengang) dan setengah tak percaya bahwa dirinya baru saja menjadi korban jambret. Kejadian itu berlangsung begitu cepat dan para terduga pelaku juga segera hilang dari pandangan.

Sekitar 1 jam pasca-kejadian itu Elo segera menuju ke Polsek Genteng, Surabaya. Ia segera melaporkan kejadian penjambretan itu kepada pihak kepolisian.

"Petugas (polisi) sudah melakukan olah TKP, kronologi kejadian juga sudah dicatat dalam laporan," katanya.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana membenarkan kejadian itu. Ia menegaskan pihaknya masih mendalami kasus itu dengan menerjunkan Tim Opsnal.

"Kami sudah gerakkan personel dari Tim Opsnal," katanya.


(dpe/iwd)


Hide Ads