Bunuh Diri Anggota DPRD Bojonegoro yang Masih Menyisakan Teka-teki

Bunuh Diri Anggota DPRD Bojonegoro yang Masih Menyisakan Teka-teki

Tim detikJatim - detikJatim
Minggu, 17 Apr 2022 04:01 WIB
Anggota DPRD Bojonegoro, R (55), tewas gantung diri. Saat ini, jenazahnya sudah dimakamkan.
Pemakaman Anggota DPRD Bojonogoro dari Fraksi Golkar yang ditemukan gantung diri di pohon nangka. (Foto: Ainur Rofiq/detikcom)
Bojonegoro -

Anggota DPRD Bojonegoro dari Fraksi Golkar, R (55), ditemukan tewas gantung diri di pohon nangka pinggir Bengawan Solo, 300 meter dari rumahnya di Kecamatan Gayam. Ia diduga bunuh diri karena menderita sakit yang tak kunjung sembuh tapi belum diketahui secara jelas sakit apa.

Keluarga mengetahui R gantung diri pada Sabtu (16/4/2022) pagi menjelang subuh. Saat itu istri R hendak membangunkannya sahur tapi yang bersangkutan tidak ada di rumah. Keluarga dan rekan-rekan R mengaku terkejut, pribadi yang dikenal humoris itu nekat mengakhiri hidupnya. Belakangan yang bersangkutan menunjukkan gelagat aneh.

"Diperkirakan sekitar pukul setengah tiga istri korban ingin membangunkan untuk sahur kok tidak ada di rumah. Terus minta tolong ke kerabat untuk mencari dan ditemukan oleh salah satu keponakan dalam kondisi gantung di pohon nangka," kata Kapolsek Gayam AKP Bambang Trenggani kepada detikJatim, Sabtu (16/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua DPD Golkar Bojonegoro,Mitroatin membenarkan bahwa R merupakan anggotaDPRD dari Fraksi Golkar. Sebagai salah satu rekan RMtroatin mengakui bahwa pria itu cukup sering mengeluh sakit.

"Ya, Almarhum pernah cerita kalau dia sering sakit. Sudah diperiksakan ke dokter tapi tidak ditemukan sakitnya," kata Mitroatin. "Bahkan ia sering minta nasihat Pak Kiai namun juga belum ada hasil terkait sakitnya. Kami berharap dan berdoa Pak R diampuni dosanya dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT."

ADVERTISEMENT

Ia merasa, R tidak memiliki persoalan yang berat. Kecuali rasa sakit yang diderita akibat kecelakaan lalu lintas beberapa tahun lalu. Kemudian beberapa waktu lalu, ia juga mengalami kecelakaan tunggal.

Rekan kerja R di DPRD Bojonegoro banyak yang kaget R tewas dengan cara gantung diri. Rata-rata, mereka terakhir ketemu dengan R tiga hari lalu saat pulang kunker dari Jakarta naik kereta api. Didik Purwanto teman akrab R sebagai wakil rakyat salah satunya. Ia mengakui, R menunjukkan sikap yang berbeda dalam beberapa bulan terakhir.

"Memang beliau beda dalam hitungan beberapa bulan terakhir ini. Kebetulan kami baru geseran tempat di komisi. Sekitar dua bulan ini almarhum di Komisi D. Dulu selama masih di Komisi A, sering berangkat kerja bareng. Saling cerita dan guyon. Memang sakit selama ini yang sering didengar teman-teman. Kalau urusan rumah tangga, ekonomi, kok kayaknya nggak ada yang dengar," jelas Didik.

Soal perubahan sikap R Ketua DPD Golkar Bojonegoro Mitroatin mengakuinya. Tapi ia tak mau menerka-nerka soal pemicu R mengakhiri hidup. Menurutnya, apa yang telah terjadi ini adalah takdir.

"Boleh orang itu tidak percaya atas cerita kematian ini, tapi ini semua takdir. Memang belakangan ini kabar di teman-teman kantor DPRD, almarhum sering sendiri dan menjadi sosok pendiam. Yang sangat beda dengan prilaku sebelumnya yang humoris," kata Mitroatin, Sabtu (16/4/2022).

Rekan korban lainnya Anam Warsito menyebutkan bahwa R adalah orang yang sangat supel dan suka bergurau. Dia sendiri mengenal R dan sudah berteman baik dengan R selama periode 2014-2019 di komisi A DPRD Bojonegoro.

"Saya menilai orangnya saya kategorikan orang los enggak rewel. Dengar meninggal dengan cara begini saya sangat tidak percaya dan bertanya-tanya dalam hati. Semoga amal ibadah almarhum diterima oleh Allah SWT," ujarnya.

Tidak hanya kepada rekan kerjanya R sering menunjukkan gelagat aneh kepada tetangganya. Berdasarkan keterangan warga yang dihimpun polisi R sering mendatangi lokasi tempat ia ditemukan gantung diri.

"Menurut keterangan berbagai saksi, korban beberapa hari sering pergi ke area lokasi gantung diri. Dari rumah sekira pukul 09.00 pagi. Jika ditanya oleh tetangga, jawabnya hanya jalan-jalan dan cari sarang burung," kata Kapolsek Gayam AKP Bambang Trenggani.

Soal pemicu R nekat mengakhiri hidupnya, polisi terus melakukan pemeriksaan. Pihak kepolisian, kata Bambang, masih terus mengumpulkan keterangan dari pihak keluarga dan warga sekitar, juga rekan-rekan korban.

"Ini masih kami gali informasi dari pihak keluarga dan warga yang mungkin tahu penyebab korban nekat gantung diri. Ada informasi juga korban pernah mengalami kecelakaan dari motor dan yang terparah satu tahun lalu. Dan terkadang sering mengeluh sakit," imbuh Bambang.

Di rumah duka, istri dan anak R tampak masih syok dan tak kuat menahan tangis. Si bungsu yang baru pulang dari salah satu pondok pesantren di Sidoarjo juga langsung histeris memeluk jenazah sang ayah. Pihak keluarga kemudian mencoba menenangkannya.

"Istrinya sangat syok dan terus menangis. Nggak disangka musibah seperti ini terjadi pada keluarga almarhum. Barusan anaknya tadi juga sempat nangis tiba di rumah duka setelah dikabari dari pondok," ujar salah seorang sahabat almarhum bernama Didik.

Setelah proses pemulasaraan jenazah selesai dan semua anggota keluarga R tiba di rumah duka jenazah R lalu dibawa ke masjid agar keluarga almarhum dan warga bisa menyalatkan jenazah R. Almarhum kemudian dimakamkan di TPU setempat.

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.




(dpe/iwd)


Hide Ads