Penyebab Warga Sampang Dikeroyok Gegara Potret SPBU Tanpa Izin

Penyebab Warga Sampang Dikeroyok Gegara Potret SPBU Tanpa Izin

Kamaluddin - detikJatim
Rabu, 06 Apr 2022 19:22 WIB
Kanit 3  Satreskrim Polres Sampang Ipda Indarta saat memberikan penjelasan soal pengeroyokan warganya.
Kanit 3 Satreskrim Polres Sampang Ipda Indarta saat memberikan penjelasan soal pengeroyokan warganya. (Foto: Kamaluddin/detikJatim)
Sampang -

Polisi akhirnya mengungkap motif pengeroyokan terhadap M Syafik (50) warga Dusun Labuhan Timur, Desa Labuhan, Kecamatan Sreseh, Sampang. Kedua terduga pelaku mengeroyok Safik karena memotret SPBU.

Kanit 3 Satreskrim Polres Sampang Ipda Indarta mengungkapkan aksi pengeroyokan itu dilakukan lantaran para pelaku tersinggung dengan perbuatan korban yang serta merta mengambil gambar di tempat usaha (SPBU) milik orang tuanya.

"Jadi motifnya, pelaku berbuat itu karena tersinggung dengan tingkah laku korban yang mengambil gambar tempat usahanya tanpa permisi," kata Indarta, Rabu (6/4/2022)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indarta menyebutkan, kedua pelaku masih sangat muda. N masih berusia 21 tahun dan S 19 tahun. Keduanya juga warga Desa Labuhan, Kecamatan Sreseh. Mereka adalah putra dan keponakan pemilik (SPBU) khusus nelayan di Desa Labuhan, Kecamatan Sreseh.

"Kalau soal senjata tajam seperti versi korban masih kami dalami. Sementara yang terklarifikasi dari pelaku dan saksi, pelaku memang menggunakan tongkat besi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu polisi masih akan melakukan pendalaman terkait keterlibatan orang lain seperti yang disebutkan korban.

"Ini, kan, masih baru tadi malam. Masih perlu pendalaman juga pengembangan mengenai kemungkinan adanya tersangka lain," ujarnya.

Korban sendiri mengaku tidak tahu apa yang membuat pelaku menghajarnya secara brutal hingga mengalami luka di bagian wajah.

Saat itu dia sedang duduk santai sambil main HP di depan toko Dwi Malindo, Dusun Labuhan Timur, Desa Labuhan. Sekitar 250 dari rumahnya.

"Tiba-tiba datang sekitar lima orang lebih membawa senjata tajam, celurit, pisau, serta tongkat besi," ujarnya. "Saya langsung dipukul dengan tongkat besi. Dari belakang juga ada yang memukul."

Akibat pegeroyokan itu korban mengaku trauma belum bisa beraktifitas akibat luka robek di dahi dan kepala belakang, juga luka memar di bahu dan punggungnya.

"Kalau luka robek hanya di bagian kepala belakang sedikit, sama di dahi. Dijahit lima. Yang lain di punggung dan di bahu memar. Kepala juga masih terasa pusing " kata Safik.




(dpe/iwd)


Hide Ads