Penganiayaan Siswa SMP Gegara Dituduh Adukan Bolos ke Guru Diusut Polisi

Penganiayaan Siswa SMP Gegara Dituduh Adukan Bolos ke Guru Diusut Polisi

Tim DetikJatim - detikJatim
Kamis, 31 Mar 2022 09:15 WIB
Rekaman penganiayaan siswa SMP di Jember
Rekaman video penganiayaan/Foto: Tangkapan layar
Jember -

Penganiayaan siswa SMP kembali terjadi. Kali ini terjadi di Kecamatan Jombang, Jember. Peristiwa itu bahkan sempat direkam pelaku dan beredar viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 37 detik, tampak para pelaku memakai seragam putih biru, memukul dan menendang korban hingga jatuh tersungkur. Tindakan penganiayaan itu direkam oleh teman terduga pelaku. Meski dikeroyok, korban tampak hanya pasrah diam saja dan tidak melawan.

Dari penelusuran, peristiwa tersebut diketahui terjadi di Kecamatan Jombang, Jember. Sedangkan korbannya berinisial MK warga Kecamatan Sumberbaru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kakek korban Hermanu membenarkan bahwa yang beredar di video yang beredar adalah cucunya. Ia menyebut peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Selasa (29/3). Namun korban tidak menceritakan.

"Kejadiannya kemarin, tapi cucu saya tidak bilang. Saya tahunya lihat di Facebook kok cucu saya di keroyok di video itu," kata Hermanu, Rabu (30/3/2022).

ADVERTISEMENT

Hermanu mengungkapkan cucunya dianiaya karena dituduh mengadukan teman-temannya yang bolos ke guru wali kelas. Karena tuduhan itu, cucunya kemudian dianiaya.

"Penyebabnya karena wali kelas bertanya soal siapa yang mengajak bolos sekolah. Kemudian cucu saya itu dituduh yang menyampaikan ke gurunya kalau menyebutkan nama teman-temannya yang bolos sekolah," tutur Hermanu, Rabu (30/3/2022).

"Setelah itu, selesai sekolah (sela pergantian jadwal pelajaran), diajak 3 orang temannya ke belakang sekolah, dan terjadilah digrebek (dianiaya itu)," tutur Hermanu.

Kakek korban, Hermanu mengaku tak terima cucunya dianiaya. Kini, ia telah melaporkan aksi penganiayaan itu ke polisi.

"Pagi tadi saya ke polisi dan sekalian bawa cucu saya. Korban ini siswa kelas 2 SMP. Katanya dikeroyok dua orang, lokasinya di belakang sekolah," kata Hermanu, Rabu (30/3/2022).

"Saya tidak terima cucu saya dianiaya ini. Saya minta agar diusut tuntas kasus ini. Dia (korban) sehari-sehari hanya tinggal dengan ibunya. Sejak umur 5 tahun dia ditinggal pergi sama ayahnya untuk kerja. Kasihan ayahnya jauh-jauh kerja," tuturnya.

Kanit Reskrim Polsek Jombang Aipda Andrianto Widodo mengatakan telah menerima laporan soal dugaan penganiayaan siswa SMP. Dari laporan itu, pihaknya telah melakukan visum kepada korban.

"Kami terima laporan dugaan penganiayaan siswa SMP. Tindak lanjutnya dilakukan visum di Puskesmas Jombang," kata Andrianto.

Dari hasil visum, terang Andrianto, korban mengalami tiga titik luka lecet penganiayaan. Antara lain di bagian dada, punggung kanan dan kiri.

"Dari hasil visum ada lecet di dada sebelah kiri, lebam bagian punggung atas kiri, dan juga kanan," sebutnya.

Selanjutnya, Andrianto menyebut akan memanggil kedua pihak antara korban dan para pelaku. Tujuannya yakni dimintai keterangan dan upaya mediasi terlebih dahulu. Ini karena korban dan pelaku masih di bawah umur.

"Mengingat antara korban dan terduga pelaku masih di bawah umur. Namun yang jelas proses hukum masih berlanjut," tandas Andrianto.




(abq/fat)


Hide Ads