4 Fakta Polisi Surabaya Diamuk Massa Saat Amankan Maling Motor

4 Fakta Polisi Surabaya Diamuk Massa Saat Amankan Maling Motor

Tim detikJatim - detikJatim
Selasa, 15 Mar 2022 14:05 WIB
Polisi dihajar massa di Surabaya
Polisi yang dihajar massa/Foto: Dok. Polsek Tambaksari
Surabaya - Nasib nahas dialami empat polisi di Surabaya. Saat mengamankan maling motor, mereka justru menjadi bulan-bulanan hingga diamuk warga. Padahal, polisi tersebut berniat memberi pengayoman ke masyarakat.

Berikut 4 fakta polisi diamuk massa tersebut:

1. Polisi Alami Luka di Wajah

Keempat polisi ini merupakan anggota Polsek Tambaksari. Keempatnya yakni Aipda Joko Nugroho dan 3 anggota unit lantas Polsek Tambaksari. Mereka dihajar warga hingga babak belur dan mengalami luka di bagian wajah.

Kapolsek Tambaksari Kompol M Akhyar saat dikonfirmasi membenarkan kabar tersebut. Menurutnya peristiwa itu terjadi Rabu (9/3/2022).

"Benar, anggota kami menjadi korban salah sasaran amukan massa saat mengamankan seorang pelaku pencurian motor," kata Akhyar saat dikonfirmasi detikJatim.

2. Sempat Diteriaki Maling

Akhyar memaparkan peristiwa ini berawal dari korban bernama M Daffa Fadhullah yang menjual motor Suzuki Crystal bodong di facebook. Motor itu, kemudian ditawar tersangka atas nama Yusuf. Mereka kemudian sepakat bertemu atau Cash on Delivery (COD).

Namun saat menjajal motor, tersangka justru membawa kabur. Usai membawa kabur motor korban, lanjut Akhyar, tersangka kemudian menjualnya di Facebook. Korban yang mengetahui itu, kemudian mencoba balik berpura-pura membelinya dan menangkap tersangka.

"Mereka bersepakat bertemu di wilayah Margomulyo. Di lokasi, Yusuf yang sudah dijebak digiring ke Setro," tutur Akhyar.

Setiba di Setro, pelaku kemudian diteriaki maling. Mendengar itu, spontan warga langsung menghajar tersangka. Mendapat laporan itu, Akhyar bersama anggotanya langsung menuju TKP.

3. Pintu Mobil Polisi Ikut Rusak Diamuk Massa

Aipda Joko Nugroho dan 3 anggota lantas lainnya juga ikut diamuk warga. Tak ayal, keempat petugas itu babak belur, bahkan pangkat di pundaknya juga sempat hilang saat ditarik massa.

"Memang saat proses evakuasi sudah terlanjur banyak warga datang. Bahkan anggota kami sempat menerima pukulan dari massa di arah belakang dan samping. Akhirnya kami masukkan terduga pelaku ke mobil patroli. Memang amarah warga saat itu sudah memuncak. Mobil kami juga ada yang rusak di pintu," tambahnya.

4. Polisi Minta Warga Tak Main Hakim Sendiri

Atas kejadian ini, Akhyar mengimbau warga Surabaya agar tak main hakim sendiri. Ia juga meminta warga tak mudah terprovokasi. Selain itu, Akhyar meminta jika warga menangkap pencuri sebaiknya langsung menyerahkan ke pihak yang berwajib.

"Imbauan kami, masyarakat jangan mudah terprovokasi. Percayakan proses hukum ke kepolisian. Jangan kemudian main hakim sendiri hingga merugikan," pesannya.


(hil/fat)


Hide Ads