Wakapolresta Banyuwangi AKBP Didik Harianto mengatakan langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya berita hoaks atau palsu maupun informasi yang berisi ujaran kebencian dan bernada provokatif.
Jangan sampai gara-gara informasi yang tak dapat dipertanggungjawabkan tersebut, ketegangan di Kecamatan Bangorejo yang mulai meredam ini kembali memanas.
"Satreskrim tengah melakukan patroli cyber terkait berita hoax yang kita antisipasi," tegas Didik, Kamis (10/3/2022).
Ia pun mengimbau kepada semua pihak agar bisa menahan diri dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi-informasi yang belum teruji kebenarannya.
"Jangan mudah terprovokasi. Alangkah baiknya semua informasi disaring terlebih dahulu. Semua pihak harus bisa menahan diri agar Banyuwangi kembali kondusif," imbuhnya.
Sejauh ini, belum diketahui secara pasti apa pemicu bentrokan antara para pendekar silat tersebut. Namun berdasarkan informasi di lapangan, sebelum terjadinya bentrok beredar video yang bernada provokatif.
Video inilah yang disinyalir menjadi pemicu bentrokan berdarah tersebut. Selain mengakibatkan korban jiwa dan luka, bentrok para pendekar silat ini juga mengakibatkan rumah warga dan musala rusak.
Untuk saat ini, ratusan aparat kolisian langsung disiagakan di lokasi bentrok. Kondisi di Kecamatan Bangorejo saat ini berangsur mulai kondusif.
"Ini sedang jalan, kami mohon doanya. Satgas gabungan baik Polresta dan Polsek juga akan membuat titik terang permasalahan yang ada," kata Wakapolresta Banyuwangi, AKBP Didik Hariyanto.
(iwd/iwd)