Penjagaan ketat ini dilakukan pasca bentrok lanjutan dua perguruan silat pada Kamis (10/3/2022) dini hari di wilayah Kecamatan Bangorejo.
"Penyekatan di pintu masuk Banyuwangi dilakukan guna mengantisipasi dampak daripada insiden ini," kata Kabag Ops Polresta Banyuwangi Kompol Agung Setyo Budi, kepada wartawan.
Empat titik yang dijaga ketat diantaranya perbatasan Jember-Banyuwangi di Kecamatan Kalibaru, Bondowoso-Banyuwangi di Kecamatan Licin, Situbondo-Banyuwangi di Kecamatan Wongsorejo, dan Bali-Banyuwangi di Pelabuhan ASDP Ketapang.
"Polisi dan TNI melakukan penyekatan. Jangan sampai ada balasan atau bagaimana sehingga bentrok lagi," tambahnya.
Menurut Agung, dalam pengamanan kondusifitas wilayah, pihaknya kini dibantu satu SSK dari Brimob Polda Jatim yang ditempatkan di titik rawan bentrok.
"Sekarang kami juga di backup oleh satu SSK Brimob Polda Jatim untuk kondusifitas daripada wilayah Kabupaten Banyuwangi secara umum. Tapi wilayah penempatan untuk Brimob ada di wilayah Bangorejo," tambahnya.
Agung juga menginformasikan pasca insiden semalam, kondisi di lapangan sudah kembali kondusif.
"Kondisi di lapangan setelah kejadian semalam, kita bisa atasi dengan dibackup oleh rekan TNI bersama-sama menciptakan situasi kondusif," pungkas Agung.
Bentrok antar dua perguruan silat pecah di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (10/3/2022) dini hari. Akibatnya, satu orang tewas terkena sabetan senjata tajam. Beberapa juga luka-luka. Enam rumah warga rusak terkena amuk massa. Bentrok dipicu salah paham dan saling ejek di media sosial.
(iwd/iwd)