Kejadian pembacokan 10 orang yang tiga di antaranya tewas di Kediri masih menyisakan tanda tanya apa alasan pelaku melakukan itu. Apa motif pelaku tega berbuat keji seperti itu?
Menurut Kaur Kesra Desa Pojok, Suhudi, diduga Rianto melakukan pembacokan karena stres atau depresi. Ia depresi karena dipecat dari pekerjaannya.
Sebelumnya, kata Suhudi, Rianto bekerja sebagai tukang bangunan di sebuah komplek pembangunan rumah di Kediri. Namun karena sering tidak masuk tanpa keterangan, Rianto diberhentikan oleh pihak perusahaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin karena dia dipecat dari pekerjaannya. Sering tidak masuk akhirnya dipecat," kata Suhudi kepada detikJatim, Selasa (8/3/2022) .
Suhudi bercerita Rianto bekerja terakhir sebagai tukang bangunan pada proyek ini baru 2 bulan, setelah itu dipecat. Usai dipecat inilah Rianto sering nampak murung. Namun, karena dikenal tertutup, pelaku tidak pernah bercerita tentang masalahnya. Hal itu yang diduga melatarbelakangi Riyanto melakukan aksi pembacokan.
"Dia ini kan pendiam, jarang omong dan bersosialisasi dengan orang. Jadi mungkin juga karena dipecat dan tidak bekerja inilah yang jadi penyebabnya," pungkas Suhudi.
Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha mengaku masih menyelidiki motif pelaku tega membacok keluarga dan tetangganya tersebut. Pelaku sejak ditangkap masih berdiam diri dan sulit diajak komunikasi oleh polisi.
"Ini masih kita selidiki, ada 6 saksi yang sedang kita periksa. Namun pelaku sejak tadi malam hingga kini masih diam dan sulit diajak komunikasi. Mungkin pelaku masih syok dengan perbuatannya," jelas Rizkika.
Selain itu Rizkika juga berencana membawa pelaku ke pihak RS khusus untuk memeriksakan kondisi kejiwaan pelaku, sebagai pendukung proses penyelidikan kasusnya.
"Masih menunggu, saat kondisinya sudah membaik tidak syok, kita bawa ke pihak medis khususnya soal kejiwaan pelaku," pungkas Rizkika.
(iwd/iwd)