Sejoli yang diarak warga karena diduga melakukan perzinaan di Gondanglegi, Malang, dilaporkan ke polisi. Pelapor adalah istri dari RB (58), pria yang tertangkap basah di rumah kontrakan seorang perempuan berinisial RS (44), tinggal di Dusun Wates, Desa Gondanglegi Wetan, Gondanglegi, Malang.
"Dari pihak istri (pria) sudah laporan terkait tindak pidana perzinahan ke Polres," ujar Kasat Reskrim Polres Malang AKP Donny Kristian Bara'langi saat dikonfirmasi, Senin (7/3/2022).
Atas laporan itu, kata Donny, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Malang melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan pelapor dan beberapa saksi lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah melakukan penyelidikan atas laporan dari pihak istri. Sebelum menaikkan ke proses penyidikan akan dilakukan gelar perkara terlebih dahulu," sambung Donny.
Laporan dilayangkan pihak istri pada Sabtu (5/3/2022). Itu setelah istri RS mengetahui sang suami digerebek warga karena diduga melakukan perzinaan dengan RS.
Dari rangkaian penyelidikan yang dilakukan oleh polisi terungkap jika RS digerebek warga di rumah kontrakan RS yang berada di Dusun Wates, Desa Gondanglegi Wetan, Kabupaten Malang, Jumat (4/3), malam.
RB dan RS diketahui tengah berada di ruang tamu. Polisi juga belum menemukan adanya tanda-tanda perzinaan sesuai laporan pihak istri RB.
"Saat digerebek warga, keduanya berada di ruang tamu. Untuk tindak pidana perzinaan, kami masih akan dalami," tandas Donny.
Meski begitu, selama proses penyelidikan berjalan. Sejoli ini dikenakan wajib lapor ke UPPA Satreskrim Polres Malang.
"Proses hukum tetap lanjut, kita kenakan wajib lapor, untuk tindak pidana perzinaan ancaman hukuman 9 bulan," pungkas Donny.
Kasus ini berawal dari video yang viral. Video berdurasi 45 detik itu memperlihatkan warga membawa dua sejoli itu berjalan kaki menyusuri jalan desa. Warga yang menonton di pinggir jalan menyoraki pasangan tak resmi itu.
Ketika diarak kedua sejoli ini hanya bisa menunduk malu dan sesekali menutupi wajah mereka dengan telapak tangannya. Terlihat sang perempuan yang mengenakan kaos kuning dan celana hitam hanya bisa pasrah dengan tindakan warga tersebut.
(iwd/iwd)