.webp)
Seorang preman di Nganjuk bernama Event Suhartono (33) tewas dikeroyok warga pada Minggu (27/2) dini hari. Pelaku pengeroyokan ada 13 orang.
Delapan orang pelaku telah diamankan. Namun lima lainnya masih buron. Polisi masih mencari pelaku yang belum tertangkap.
"Jadi dari total 13 tersangka pengeroyokan preman, sudah 8 kita amankan dan saat ini masih ada 5 yang DPO," ujar Kapolres Nganjuk AKBP Boy Jeckson saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (28/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Delapan pelaku yang telah diringkus, kata Boy, merupakan warga satu kampung dengan korban. Sedangkan lima pelaku yang masih buron saat ini, lanjut Boy, polisi telah mengantongi identitasnya dan dalam pengejaran.
"Semua pelaku warga satu desa dengan korban. Untuk lima yang masih buron kita sudah kantongi identitasnya," kata Boy.
Kasat Reskrim Polres Nganjuk AKP I Gusti Agung Ananta mengatakan delapan tersangka yang diamankan yakni, EF (26), MA (28), RS (26), HR (24), HF (21), TI (34), FJ (18) dan MA (18). Dua dari 8 tersangka tersebut masih berstatus pelajar.
"Dua dari delapan tersangka masih di bawah umur, berstatus pelajar," papar Gusti.
Gusti menambahkan tewasnya korban akibat dikeroyok dengan melempari korban dengan batu. Dan bahkan saat korban sudah terkapar, dia terus dilempar batu.
"Dari delapan itu hampir semua melempari korban dengan batu dan satu memukul dengan palu," tandas Gusti.
Korban sendiri memang dikenal sebagai preman kampung. Dia sering membuat resak warga dengan memalak. Korban juga mengancam akan memperkosa perempuan di kampung tersebut, bahkan ibunya sendiri ingin diperkosanya. Korban merupakan residivis dalam kasus curanmor dan pengeroyokan.
(iwd/iwd)
