PCNU menginstruksikan kepada seluruh jajaran Banser dan Pagar Nusa untuk menjaga kediaman para pengasuh Pondok Pesantren se-Banyuwangi. Para pengasuh keamanan pesantren, untuk meningkatkan pengamanan di lingkungan pondok dan keluarga para kiai.
Hal itu diungkapkan Ketua PCNU Banyuwangi, KH Ali Makki Zaini merespon insiden pembacokan yang menimpa Kiai Affandi Musyafa', pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Hidayah, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran.
"Merespon upaya dugaan pembunuhan yang menimpa Kiai Affandi dan melihat situasi di lapangan, kami PCNU Banyuwangi menginstruksikan kepada jajaran Banser dibawah naungan Ansor begitu juga Pagar Nusa untuk menjaga rumah pengasuh pondok pesantren yang ada di Banyuwangi," kata Gus Makki, sapaan akrabnya, Jumat (18/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Makki juga mengingatkan kepada para pengasuh keamanan pesantren, untuk meningkatkan pengamanan di lingkungan pondok dan keluarga para kiai.
"Ini semua kita lakukan untuk antisipasi menjaga keselamatan para pengasuh pondok pesantren. Tentunya di masing-masing wilayah untuk berkoordinasi dengan pihak aparat kepolisian agar tertib," jelasnya.
KH Ali Makki Zaini berharap agar kasus tersebut bisa terungkap dengan jelas meskipun saat ini pelaku sudah berhasil ditangkap aparat kepolisian.
"Mudah-mudahan kasus ini terang benderang, apa motifnya. Dan kami apresiasi langkah polisi karena sudah menangkap pelaku," pungkas Gus Makki.
Seperti diketahui, pada Jumat (18/2/2022) dini hari, Darmanto telah melakukan percobaan pembunuhan dengan membacok KH Afandi Musyafa. Ketua MUI Kecamatan Pesanggaran. Kiai Afandi diserang menggunakan belati hingga melukai rahang dan pinggang.
Usai melancarkan aksi, Darmanto langsung kabur. Aparat Polsek Pesanggaran yang menerima laporan bergerak cepat. Dan belum sampai sehari, polisi sudah berhasil membekuk pelaku di Terminal Jajag, Kecamatan Gambiran.
Untuk diketahui, Darmanto adalah warga Lingkungan Njepit, Dusun Rejoagung, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Dia berasal dari Palembang, dan sudah 15 hari berada di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Hidayah, Dusun Tembakur, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, asuhan KH Afandi Musyafa.
Kini, KH Affandi Musyafa yang juga Mustasyar MWC NU Kecamatan Pesanggaran, tersebut harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Al Huda, Gambiran, akibat luka yang diderita.
(fat/fat)